Selama masa pandemi Corona ini, penjualan mobil bekas menjadi sektor yang mengalami imbas paling buruk. Apalagi ketika masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terjadi di kota-kota besar seperti sekarang ini, praktis penjualan mobil bekas semakin memprihatinkan. Hal ini juga diungkapkan oleh Hendro Kaligis selaku Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales yang juga mengelola diler mobil bekas Auto Value.
"Selama masa PSBB, paling cuma ada kustomer lama yang follow up. Kalau kustomer baru, tidak ada. Meskipun angka penurunan pastinya tidak dapat kami sebut, namun beberapa teman dari bursa menyampaikan penjualan bisa turun sampai 80%,” jelas Hendro.
Terkait harga mobil bekas, Hendro mengaku pandemi Covid-19 membuat harga mobil bekas cenderung menurun. Di beberapa tempat memang ada kabar harga turun sampai 30%, tapi di Auto Value sendiri harganya tidak bisa turun sebesar itu. Auto Value hanya berani menurunkan harga jual 20-15%.
Penurunan harga ini didorong banyaknya pasokan mobil bekas di masa pandemi Covid-19, sedangkan permintaan dan penjualan sedang lesu.
"Secara umum pedagang mobil bekas turun hampir 20 pesen. Itu data dari balai lelang. Artinya mereka menurunkan harga beli mobil bekas sampai 20 persen. Kami Auto Value tidak se-ekstrem itu, karena kami membantu menjual mobil bekas Suzuki. Kalau kami naikkan (harga), kustomer kesulitan. Bahkan kemarin kita masih berani pakai harga lama," ungkapnya.