Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Tips

Musim Hujan Waspada Aquaplaning, ‘Pembunuh Bisu’ Di Jalanan

Tips
Jumat, 2 Februari 2024 09:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji


OTODRIVER- Awal pekan ini (29/1), seperti dilansir Antara, sebuah Toyota Fortuner yang ditumpangi Ketua Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Abdullah Syamsul Arifin mengalami kecelakaan di wilayah Tol Ngawi-Solo, wilayah Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati mengatakan berdasarkan pemeriksaan sementara, kendaraan Toyota Fortuner bernomor polisi P-1672-HO yang ditumpangi ulama yang akrab disapa Gus Aab itu mengalami selip kemudian menghantam "guard rail" di sisi kiri jalan hingga terperosok di parit KM 549B.

"Saat kejadian, kondisi sedang hujan. Karena kurang hati-hati, Toyota Fortuner mengalami selip, sehingga oleng ke kiri, menabrak guard rail dan terpental masuk ke parit," ujar Iptu Dian.  Dan pihak Kepolisian menduga mobil Gus Aab mengalami "aquaplaning". Dalam insiden yang terjadi pada dini hari tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.

BACA JUGA

Kondisi ini secara prinsip adalah kondisi saat ban mobil yang kehilangan penapakan  atau traksi pada permukaan jalan saat melintasi genangan air hujan di permukaan jalan.

Terkadang, genangan air hujan yang sekilas tidak terlalu tinggi nyata sudah bisa menyebabkan aquaplaning. Karena permukaan ban mobil seharusnya harus selalu bisa menapaki permukaan jalan karena adanya bobot mobil. Tetapi begitu melintasi genangan air maka bagian kolong yang dialiri oleh angin saat bergerak maju akan bereaksi terangkat saat ban tidak menapak di permukaan jalan.

Ibarat pesawat terbang, angin yang mengalir di kolong mobil itu akan menimbulkan daya angkat seiring bertambahnya kecepatan kendaraan.

“Laju kendaraan atau kecepatan saat hujan maupun tidak, sering sering diabaikan penyelidikan pasca terjadinya kecelakaan," buka Catur Wibowo dari DSTC Defensive & Safety Driving Consulting saat dihubungi langsung (1/2).

Menurut penggiat offroad dan kegiatan outdoor itu, dampak dari ‘speeding’ terlalu banyak. Saat permukaan jalan kering, misalnya, berpotensi besar menimbullan gejala over ataupun under steer saat berbelok, bisa juga gagal mengendalikan laju kendaraan, berkurangnya luas daya pandang, dan yang sring terjadi adalah selip karena bobot mobil jadi minimum, ataupun gagal antisipasi pengereman akibat bertambahnya jarak pengereman.

Persepsi yang sangat berbahaya pula jika ada asumsi bahwa genangan air bisa tersingkir saat dilintasi ban. Karena air memiliki nilai viskositas alias kekentalan, membutuhkan waktu untuk mengalir atau berpindah tempat sekalipun mendapatkan tekanan dari bobot mobil yang sedang melaju.

Perlu diyakini bahwa ketika ban melindas genangan air maka akan ada sisa air yang tidak sempat dipindahkan oleh alur yang dibentuk oleh telapak ban. Genangan itu sebenarnya masih ada di bawah telapak ban membentuk lapisan air meskipun tipis.

Namun biarpun tipis justru kondisi itu cukup untuk menahan telapak ban mobil untuk tidak menyentuh permukaan jalan dengan baik. Itulah saat di mana ban mobil akan terangkat sehingga kehilangan traksi, meskipun hanya terjadi kurang dari satu detik.

“Tidak bisa tidak, antisipasi aquaplaning adalah menurunkan kecepatan kendaraan saat melintasi jalur basah atau sedang turun hujan. Ini supaya kendaraan mendapatkan bobot ideal atau maksimumnya agar mobil, misalnya, tidak mudah terangkat tekanan genangan air tadi. Ingat, dengan adanya bobot ideal, maka roda akan berpeluang besar mendapat traksi di aspal atau jalan,” urai pria yang akrab juga dipanggil Ninot itu.

Menurunkan kecepatan saat di jalan basah ataupun ketika turun hujan sebenarnya akan merperbesar peluang untuk antisipasi maupun koreksi jika ada yang tidak normal dengan gerakan kendaraan. Paling tidak bisa tersedia kesempatan yang cukup untuk menghindari genangan air.

“Upaya antispatif itu sebenarnya untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Terlebih saat melintasi jalan tol, perlu terus disadari soal “membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang sudah biasa”. Misalnya soal batas kecepatan yang aman di segala cuaca,” pungkasnya. (EW)


Tags Terkait :
Hujan Aquaplaning Kecelakaan Safetydriving
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan
Artikel Terkait


Tips
Musim Hujan Waspada Aquaplaning, ‘Pembunuh Bisu’ Di Jalanan

9 bulan yang lalu


Tips
Pastikan Rem Anda Prima Saat Musim Hujan, Ini Yang Perlu Diperhatikan

2 tahun yang lalu


Tips
Empat Hal Ini Dapat Dilakukan Untuk Menghindari Terjadinya Hydroplanning

3 tahun yang lalu


Tips
Tips Mencegah dan Mengatasi Ban Selip Saat Berkendara di Kondisi Hujan Lebat

3 tahun yang lalu


Berita
Hadapi Musim Hujan, Auto2000 Diskon Paket Penggantian Ban dan Wiper

3 tahun yang lalu


Tips
Masuk Musim Hujan, Waspadai Aquaplaning

4 tahun yang lalu


Tips
2 Hal Yang Perlu Dihindari Ketika Mengemudi Saat Hujan Lebat

4 tahun yang lalu


Tips
Persiapan Musim Hujan, Cek Ban Anda dari Sekarang

4 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Toyota Bawa Crown Sedan Di GJAW 2024, Sang Penerus Dinasti Sedan legendaris

2 jam yang lalu


Berita
BAIC Suguhkan Program Menarik DP Ringan Dan Bunga Rendah Di MUF-GJAW 2024

6 jam yang lalu


Berita
GAC Aion V Resmi Meluncur Dengan Harga Rp 499 Juta, Ini Keunggulannya

7 jam yang lalu


Berita
Mobil Listrik Offroad Pertama Chery J6 Resmi Diluncurkan, Harganya Mulai Rp 490 Juta

8 jam yang lalu


Berita
MG G90, Baru Hadir Untuk Tahap Perkenalan Di GJAW 2024

10 jam yang lalu