Ketika Anda memiliki mobil dengan mesin turbo, mungkin sebagian dari Anda melengkapinya dengan berbagai aksesoris tertentu. Aksesoris yang paling banyak beredar pada mobil bermesin turbo adalah turbo timer.
Turbo timer adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menjaga mesin mobil untuk tetap menyala meski kunci kontak sudah dicabut sampai waktu yang ditentukan. Fungsinya adalah untuk mencegah penurunan suhu yang drastis pada turbo untuk mencegah kerusakan dalam jangka panjang.
Memang baik untuk turbo. Tetapi, apakah alat ini aman dari segi keamanan berkendara? Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
“Dari sisi safety, suatu tindakan yang menjadi prioritas pertama pastinya nyawa manusia. Lalu yang kedua adalah kerusakan mesin. Jadi jelas mesin dengan cara apapun harus dimatikan pada kondisi urgent seperti kecelakaan,” jelas Soni ketika dihubungi oleh tim OtoDriver (8/1).
Menurutnya, komponen turbo timer belum tentu membahayakan, tetapi bisa berbahaya pada momen genting seperti kecelakaan.
“Belum tentu membahayakan, tapi bisa berbahaya. Jadi kuncinya ada di pengemudi, modifikasi sekecil apapun dia harus paham resiko & operasionalnya saat kondisi normal maupun darurat. Saat keadaan darurat, mesin harus segera mati untuk menghindari resiko kebakaran yang muncul,” sambung Soni.
Namun, melihat kebiasaan pengemudi di Indonesia saat kecelakaan membuat komponen turbo timer bisa jadi membahayakan saat terjadi kecelakaan.
“Banyak pengemudi yg saat kecelakaan kabur. entah takut diminta pertanggung jawaban, entah takut kebakaran. Boro-boro mikir turbo timer, penumpang di dalam mobil saja ditinggal,” tutup Soni.