Mobil yang menjadi andalan pemiliknya untuk bepergian tentu tak cuma jalanan mulus saja yang dilewatinya. Permukaan tanah yang basah, jalanan berlubang, kondisi panas, hujan bahkan banjir tentu menjadi santapan bagi mobil sebagai alat transportasi.
Karena mobil terdiri dari banyak komponen berbahan besi tentu ada satu yang perlu diperhatikan dari kondisi pemakaiannya yang cukup beragam. Apalagi kalau bukan gejala karat atau istilah ilmiahnya adalah oksidasi.
Walau gejala yang bisa mengakibatkan keropos pada komponen yang terkena ini agak sulit dihindari, namun dengan mengetahui titik rawan karat di mobil setidaknya Anda bisa melakukan antisipasi agar terhindar dari 'kanker besi' itu.
Lebih lanjut, pria yang bertugas mengawasi proses pembuatan mobil-mobil Daihatsu di Sunter Asembly Plant ini menerangkan titik rawan ada di bagian kolong mobil, atap mobil, sekitar talang air, dan sekitar lubang pengisian bahan bakar.
"Bagian kolong mobil memang rentan karat, maka kami melakukan pengecatan dan pelapisan khusus dengan proses yang istimewa pada Isuzu D-Max dan MU-X," tambah Satoshi Agatsuma, Vice president of Manufacturing and Engineering Division Isuzu Thailand.
Pria berkebangsaan Jepang ini menuturkan bahwa adanya "luka" pada bagian eksterior mobil mengakibatkan karat makin mudah menyerang. "Misal anda melalui jalan berbatu dan ada bagian sasis yang lecet dan menghilangkan lapisan cat, bagian lecet tersebut akan rentan karat," terang Satoshi.
Pada mobil yang digunakan dalam kota juga demikian, misal melewati polisi tidur yang cukup tinggi dan mengakibatkan gesekan akan menghilangkan lapisan cat.
Diakui Dian Kurniawan memang gejala karat hanya rentan terjadi di bagian eksterior saja. Teknologi pelapisan anti karat pada mobil-mobil zaman sekarang sangat meminimalkan hadirnya "kangker" besi itu di bagian kabin mobil.