OTODRIVER - Walau akan lebih akrab dengan jalanan perkotaan, namun pada dasarnya sebuah SUV diciptakan untuk bisa mengeksplorasi berbagai medan seperti pegunungan dengan proper.
Karena itulah Hyundai Indonesia mengajak para jurnalis untuk mencoba langsung All New Santa Fe ke daerah pegunungan seperti di Gunung Kamojang di Garut di ketinggian 1.730 meter dpl. Ini bagaikan habitat sesungguhnya bagi sebuah SUV.
Kebetulan kami mendapatkan varian bermesin 1.6 Turbo Hybrid dengan trim level Calligraphy alias paling ningrat dalam jajarannya. Mobil ini punya output gabungan sebesar 235 PS dan torsi 367 Nm yang disalurkan melalui transmisi 6 percepatan otomatis ke roda depan.
Perjalanan dimulai dari Bandung dengan tangki BBM penuh. Daya jelajah yang berada di MID menunjukkan angka 917 km. Etape tol menjadi pengujian pertama di mana kinerja mesin bisa dirasakan khasiatnya.
All New Santa Fe punya curb weight (berat kosong) 1.925 kg dan saat kami test dengan empat penumpang dan barang, bobotnya bisa bertambah kurang lebih 300 kilogram. Dengan bobot lebih dari 2 ton mobil ini selalu mampu memberikan respons tenaganya dengan baik dan cukup menyenangkan untuk disetiri.
Beberapa fitur Hyundai Smart Sense, salah satunya adalah Smart Cruise Control (SCC) with Stop and Go bekerja dengan logic yang cukup baik dan relatif halus.
Dan saat mulai merayap di kaki Kamojang hingga berkelok di jalanan dengan kontur menanjak, kinerja mekanikal mesin seolah tidak terinterupsi dengan kondisi jalan dan elevasi daerah yang semakin tinggi.
Handling mobil pun terasa presisi dan tetap sigap, hanya saja kami merasakan bahwa bantingan suspensi terasa keras. Mungkin saja akan menjadi lebih baik apabila menggunakan ban yang punya profil lebih tebal. Sebagai informasi All New Santa Fe yang kami tumpangi menggunakan pelek berukuran 20 inci dengan ukuran ban 255/45 R20.
Sedangkan untuk varian 2.5 GDi Calligraphy malah menggunakan pelek dengan ukuran 21 inci dengan ban 245/45 R21. Sayang kami tidak sempat merasakan model yang satu ini.
Konsumsi Bahan Bakar
Salah satu yang diunggulkan khususnya pada model hybrid adalah efisiensi bahan bakar.
Pihak Hyundai memilih kombinasi mesin turbo dengan sistem hybrid karena ingin mendapatkan pasokan tenaga yang tetap melimpah, efisien dan punya emisi gas buang yang kecil.
Perjalanan dari Kota Baru Parahyangan Bandung hingga titik akhir di sekitar kawah Kereta Api Kamojang terukir pada MID dengan jarak 107.8 km. Kami sempat melenceng beberapa lama lantaran mencari spot untuk penggambilan gambar.
Sepanjang perjalanan kami sepakat menggunakan gaya mengemudi senatural mungkin tanpa ada tuntutan untuk program mendapat konsumsi BBM yang menawan. Walau lebih banyak menggunakan drive mode Eco, namun sesekali mengganti drive mode ke mode Sport.
Dan pengitungan BBM berdasar data MID menunjukkan di angka 12.5 km/liter. Sedangkan sisa range masih berada di 859km.
Namun kehebohan terjadi saat kami pulang dari kawah Kereta Api menuju ke hotel. Sekali lagi dengan mengambil data dari MID tertera jarak tempuh 24,9 km, namun konsumsi BBM tertulis 30.7 km/liter..Wow. Angka ini bisa saja anomali walau pun jalanan yang kami lalui didominasi dengan turunan panjang.
Sebagai tambahan, klaim Hyundai 5,6 liter/100 kilometer atau sekitar 17,8 km/liter.
Kesimpulan
All New Santa Fe Hybrid walaupun mobil dengan mesin turbo plus hybrid, namun bukanlah mobil yang cukup agresif. Namun tenaga yang digelontorkannya cukup mumpuni untuk menyokong kebutuhannya dan tetap membuatnya menjadi mobil yang menyenangkan untuk disopiri sendiri.
Ia pun bisa jadi contoh mobil yang mampu menyuguhkan kenyamanan maksimal bagi penumpang di baris kedua. Legroomnya cukup lapang dan punya posisi duduk yang cukup nyaman.
Mobil ini dibangun dengan menggunakan material interior yang cukup baik dan nyaman dipegang.
Walaupun sudah dilengkapi dengan Panoramic Curve Display yang modern, namun Hyundai masih tetap mempertahankan tombol-tombol fisik pada dasbornya. Langkah ini berbuah positif yang membuat pengoperasian perangkat pada mobil jadi lebih mudah dan tidak memecah konsentrasi berkendara.
Santa Fe generasi IV ini merupakan SUV yang relatif nyaman walau dari sisi suspensi masih terasa keras.
Sedangkan jika berbicara mengenai desain bagian belakangnya yang dianggap jadi kontroversi, sepertinya waktu yang akan menjawab. (SS)