Ajang balap Rally Dakar 2021 yang berlangsung di Arab Saudi sudah sebulan berlalu. Balapan terganas itu menancapkan nama Stéphane Peterhansel jadi juara utama di kelas mobil dengan kendaraan dieselnya, X-Raid Mini buggy.
Selain kombinasi kecepatan, konsistensi dan kontrol penggunaan ban juga menjadi kunci utama pria berjuluk Monsieur Dakar ini saat meraih juara di balapan sepanjang 2.500 kilometer tersebut.
Dalam kompetisi Dakar 2021 selama 12 etape yang berlangsung, BFGoodrich Service Center telah memasang dan melepaskan sekitar 3.800 ban.
Ada sederet fakta menarik ban BFGoodrich All Terrain T/A KDR2+. Mulai dari debutnya di tahun 2018, ban BFGoodrich All Terrain T/A KDR2+ didesain bersama Peugeot Sport untuk ajang Rally Dakar.
Saat itu ban berukuran 37 inci disandingkan dengan Peugeot 3008 DKR. Menariknya, saat itu pembalap Peugeot Sport, Carlos Sainz langsung jadi juaranya.
BFGoodrich
Hal itu membuat BFGoodrich All Terrain T/A KDR2+ langsung mendapat hati di penikmat ajang rally raid, seperti Baja 500 dan Rally Dakar. Ukuran 37 inci didesain spesial untuk kendaraan buggy ringan yang fokus pada handling dan grip ketimbang daya tahan.
BFGoodrich All Terrain T/A KDR2+ dibuat dengan konstruksi ringan untuk akselerasi cepat dan mengurangi daya guncang. Bobotnya hanya 31 kg atau 4,5 kg lebih ringan dari tipe BFGoodrich Baja KR2.
Fakta lainnya, kembangan ban ini didesain superior di lintasan pasir dan memiliki grip maksimal di trek rally raid yang didominasi gurun seperti di Baja Amerika, Silk Road atau Dakar.
Karena bobotnya yang ringan dan peruntukannya sebagai andalan kendaraan tipe buggy, BFGoodrich All Terrain T/A KDR2+ tidak disarankan untuk dipakai pada mobil berbobot lebih dari 1,6 ton.
Terakhir, BFGoodrich mewanti-wanti jika status ban ini ilegal untuk penggunaan di jalan tol, juga kompetisi off road berstandar DOT. Ban ini boleh berkompetisi di kejuaraan internasional berstandar FIA/ASO.