Meski sering disebut sering ‘agak’ ketinggalan dalam pengembangan kendaraan dengan energi terbarukan namun sejatinya pabrikan Amerika Serikat termasuk rajin dalam meriset kendaraan ramah lingkungan. Termasuk yang pernah, dan masih, dilakukan oleh Chrysler.
Salah satu mobil konsep yang pernah disiapkan secara serius adalah Chrysler TEVan yang muncul di awal tahun dekade ’90-an. Minivan bertenaga listrik murni ini pernah begitu diharapkan bisa merebut hati konsumen Negeri Paman Sam.
Chrysler juga bekerja sama dengan kampiun teknologi Chloride dalam membuat versi listrik dari Dodge 50 pada tahun 1981. Sementara untuk TEVan (1992) merupakan hasil Kerjasama dengan lembaga riset Electric Power Research Institute.
Sistem kelistrikan TEVan termasuk canggih di masanya
Pemakaian Dodge Caravan dengan alasan bahwa minivan ini termasuk produk yang sukses di pasaran. Drivetrain TEVan buatan General Electric DC yang digabungkan dengan transaxle dua kecepatan dan baterai 180 volt. Tenaga puncaknya diklaim sebesar 70 tenaga kuda dan memungkinkan van ini bisa melaju sejauh 80 kilometer jika memakai baterai nikel-kadmium bisa berjalan sejauh 97 kilometer dengan paket baterai nikel-besi.
Awalnya TEVan akan dipasarkan ke berbagai perusahaan Amerika yang bergerak di bidang kelistrikan. Tak heran kalau mobil ini kurang gaungnya di konsumen umum waktu itu. Berbading lurus juga bahwa sempat diproduksi sebanyak 100 unit.
Waktu itu harga jualnya termasuk mahal untuk ukuran konsumen umum Amerika yaitu seharga 120.000 dolar AS. Konon saat ini masih tersisa sekitar lima unit yang beroperasi di tahun 2020.
Chrysler sendiri tahun 1997 sepat juga memperkenalkan EPIC (Electric Power Inter-urban Commuter) yang merupakan kreasi bersama antara Dodge dan Plymouth. Sumber dayanya dari paket baterai dengan spesifikasi lead-acid yang canggih serta hampir dua kali tegangan dari TEVan.
Walau begitu, Chrysler terus memperhatikan mobil listrik dimana sudah ada program menghasilkan mobil listrik sepenuhnya di tahun 2028.