Geliat pabrikan otomotif maupun industri energi dalam eksplorasi energi terbarukan nyata tak terbendung. Salah satunya lewat produk purwarupa dari Anglo America yang berupa truk angkut tambang bertenaga hidrogen terbesar di dunia. Ini merupakan konsep yang nantinya akan beroperasi di area tambang biji besi PGM Mogalakwena di Afrika Selatan.
Truk hibrida baterai-hidrogen 2MW itu menghasilkan lebih banyak tenaga daripada pendahulunya diesel dan mampu membawa muatan 290 ton. Truk yang diklaim akan bisa angkut muatan sampai 500 metrik ton batu bara itu hasil kolaborasi antara NuGen™ Zero Emission Haulage Solution (ZEHS), kampiun teknologi sistem hidrogen yang ramah lingkungan bersama Anglo American.
Karena ternyata lokasi tambang juga jadi penyumbang emisi global. Berdasarkan riset raksasa konsultan manajemen, McKinsey, industri pertambangan setiap tahunnya menyumbang hingga tujuh persen dari emisi karbon dunia. Dari angka itu, paling tidak separuhnya berasal dari truk pengangkut dalam setiap periode operasionalnya di sebuah lokasi tambang.
Pemilihan energi dari hidrogen sendiri bukan tanpa alasan. Karena selain tanpa emisi, hidrogen merupakan salah sumber daya alam paling melimpah di dunia. Meskipun kendaraan sel bahan bakar hidrogen telah ada sejak tahun 1960-an, namun penerapannya di sebuah industri pertambangan masih baru.