Digadang-gadang sebagai truk heavy duty produksi massal pertama yang berteknologi fuel cell, spesifikasi Hyundai Xcient Fuel Cell mengundang tanya. Apakah akan mumpuni? Apalagi rencananya Xcient Fuel Cell akan mengaspal di Eropa, gudangnya pabrikan truk heavy duty.
Untuk itu, kita coba tilik sejarahnya lebih dulu. Dilansir Autoblog, Hyundai telah lama mendedikasikan diri pada pengembangan kendaraan hidrogen fuel cell. Hasilnya terlihat di segmen kendaraan penumpang, yakni Tucson Fuel Cell atau Nexo.
Hyundai juga sempat menghadirkan truk konsep HDC-6 Neptune yang memakai teknologi hidrogen fuel cell. Tapi untuk versi produksi massal, teknologi tersebut coba diterapkan pada truk angkut berat (heavy duty) Xcient.
Agar mampu bersaing di kelas tractor head heavy duty, Xcient Fuel Cell dilengkapi baterai berdaya 73,2 kWh. Baterai tersebut akan menggerakkan motor listrik bertenaga 469 dk yang mampu dipacu hingga 85 km/jam.
Sebagai gantinya, ada peranti elektro-kimia yang mengubah energi kimia dari hidrogen menjadi energi listrik. Pada Xcient Fuel Cell sendiri terdapat sistem sel bahan bakar hidrogen 190 kW yang menghasilkan tumpukan sel bahan bakar 95 kW.
Untuk menyimpan hidrogen, terdapat tujuh tangki berkapasitas total 32 kg. Pengisian hidrogen sendiri cukup singkat, yakni 8-20 menit saja.
Hyundai yang mengirim 10 unit truk hidrogen Xcient Fuel Cell ke Swiss belum lama ini. Rencananya ada 40 unit yang akan dikirim hingga akhir tahun 2020.
Jika saat ini Xcient Fuel Cell mampu menjangkau jarak 400 km, maka ke depannya, Hyundai berencana mengembangkan tractor head jarak jauh. Daya tempuhnya 1.000 km untuk pangsa pasar Amerika Utara.