Militer Amerika Serikat baru saja melakukan ujicoba penggunaan teknologi injeksi hidrogen pada truk bermesin diesel.
Teknologi ini dikembangkan oleh Commercial Hydrogen Inc di Houston, Texas, yang ditujukan untuk memperbaiki kemampuan jarak tempuh dan kualitas udara yang dihasilkan dari pengoperasian truk militer AS bermesin diesel.
Ujicoba ini dilakukan di Fort Hood Army Garrison di Texas bulan Februari 2012. Teknologi ini dipasang di truk 2000 FL80 Oil sebagai kelinci percobaan. Proses ujicobanya dilakukan oleh para mekanik CAT Army.
“Hasil pengujian mendapati adanya penambahan jarak tempuh truk antara 7,2 sampai 8,4 mil per galon bahan bakar dengan menggunakan teknologi injeksi hidrogen ini. Ini artinya terjadi 15,3 persen penghematan bahan bakar," kata Robert Kennedy, air program manager di DPW Environmental Division at Fort Hood seperti dikutip Hardworking Trucks, Sabtu (8/7/2017).
Menurut Todd Fowler, CEO Commercial Hydrogen Inc, biaya yang dikeluarkan untuk meretrofit mesin bisa terbayarkan kurang dari satu tahun pengoperasian truk melalui penghematan bahan bakar yang didapatkannya pasca dilakukan retrofit.
Emisi gas buang truk pun menjadi jauh lebih baik. "Ini merupakan total win-win solution," ujarnya. Commercial Hydrogen selama ini dikenal sebagai perusahaan yang memiliki spesialiasi di aktivitas retrofit mesin-mesin truk.
Pekerjaan atau produk-produk retrofitnya digunakan untuk mesin 10-15L. Begitu juga untuk mesin-mesin diesel yang diproduksi mulai tahun 1980-an sampai sekarang.