PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi merilis mobil niaga ringan berjuluk Toyota All-New Hilux Rangga pada 15 Oktober lalu di Jakarta. Dengan mengadopsi platform IMV berkode IMV 0, mobil ini tergolong fleksibel untuk bermacam fungsi.
Tak ingin tanggung, TAM menyajikan 14 jenis bodi pada mobil yang kerap disebut Toyota Rangga ini. Ini adalah upaya TAM untuk membebaskan desain yang diinginkan oleh konsumen, selama kelaikan teknisnya bisa diakomodir oleh pihak TAM.
“Jika ada 14 hasil ubahan bodi yang kami hadirkan itu bukan jadi batasan bahwa model bodi tambahan pada Toyota Rangga akan sebatas itu, tidak ada batasan selama memungkinkan dari segi teknis,” jelas Marketing Director TAM, Anton Jimmy Suwandy pada acara peluncuran tersebut.
Selain fleksibel, mobil ini dilengkapi dengan bonnet membuat ruang kabin lebih lapang, dan posisi duduk pengemudi tidak berada persis di atas sumbu roda, sehingga membuat lebih nyaman minim getaran, serta terasa senyap.
Tapi apakah Toyota Rangga akan jadi alternatif pilihan pengusaha towing motor? Juno dari Juno Storingmoge berpendapat jika Toyota Rangga cocok untuk showroom atau dealer yang perlu imej keren.
"Buat bawa motor sport cakep. Bentuknya ganteng, bisa jadi bahan konten estetik," ucapnya saat dihubungi pekan ini (16/10).
Namun untuk pengusaha towing motor, dirinya menyebut jika Toyota Rangga punya beberapa kendala yang disebutkan Juno. Diantaranya hanya ada tipe sasis pendek. Memang, hal ini ditujukan untuk kemampuan manuver yang baik.
Di mana All-New Hilux Rangga memiliki radius putar ringkas sebesar 4,9 meter. Sdehingga pengendalian menjadi lebih mudah, bahkan dengan beban yang berat.
Tapi menurut Juno, ukuran wheelbase Toyota Rangga ini terbilang pendek. "Nggak cocok buat towing moge ukuran XL seperti Harley-Davidson Ultra atau Honda Goldwing. Kalau bawa (HD) Ultra atau Honda Goldwing 2 unit saja, sudah pasti dangak," katanya.
Soal volume angkut motor sendiri, Juno menyatakan sebenarnya Toyota Rangga bisa-bisa saja karoseri membuat bak yang lebih panjang, tapi bakal ada kendala kedepannya.
"Bak tambah panjang, belum tentu KIR-nya tembus, kan ada maksimal dimensi tambahan. Terus kalau diperhatikan, as roda belakang itu posisinya agak depan, nggak di tengah-tengah bak. Makanya kalo bawa moge berbodi besar mobilnya jadi nungging," tambah pemukim Kota Wisata, Bekasi, Jawa Barat, ini.
Selain itu, kata Juno opsi mesin yang dipasang pada Toyota Rangga juga terbilang mahal dari segi operasional. Mulai dari mesin bensin 1TR-FE 2.000 cc dan mesin diesel 2GD-FTV berkapasitas 2.400 cc.
"Mesin bensinnya memang tangguh, tapi untuk biaya operasional masih lebih masuk yang mobil-mobil 1.500 cc. Sedangkan yang diesel sudah Euro 4, mesin ini nggak boleh minum Bio Solar kalau ingin awet. Malah jadi mahal operasionalnya," tutup Juno.
Sebagai catatan, Toyota Rangga hadir sebagai “Compact Commercial Vehicle” dengan 10 varian. Mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan dasar pikap dan sasis, berikut varian-varian tersebut;
Mesin Bensin
Hilux Rangga Cab –Chassis 2.0 Standard M/T - Rp188,7 juta
Hilux Rangga Pick Up 2.0 Standard M/T - Rp193,6 juta
Hilux Rangga Pick Up 2.0 Standard M/T 3WAY - Rp194,6juta
Hilux Rangga Pick Up 2.0 High M/T - Rp215,7 juta
Mesin Diesel
Hilux Rangga Cab-Chassis 2.4 DSL Standard M/T - Rp244, 7 juta
Hilux Rangga Pick Up 2.4 DSL Standard M/T - Rp249,6 juta
Hilux Rangga Pick Up 2.4 DSL Standard M/T 3WAY - Rp250,6 juta
Hilux Rangga Pick Up 2.4 DSL High M/T - Rp283,6 juta
Hilux Rangga Cab –Chassis 2.4 DSL High A/T Rp299,2 juta
Hilux Rangga Pick Up 2.4 DSL High A/T Rp304,5 juta
Baca juga: Toyota All New Hilux Rangga Hanya Ada Versi ‘Short’
Baca juga: Ternyata Inden Toyota Rangga Sudah Sampai Tahun Depan