OTODRIVER - Pada saat Toyota Hilux Rangga Media Test Drive beberapa waktu lalu, kami berkesempatan mengendarai Rangga SUV Concept, walau pun relatif singkat.
Mobil konsep ini mengambil basis dari varian High Diesel dengan transmisi matik ini statusnya masih prototipe dan saat proses produksi dilakukan secara manual dengan mengandalkan keterampilan tangan yang dilakukan di Karoserie New Armada.
Jadi memang ada beberapa bagian dari mobil ini masih belum sempurna dan pihak New Armada mengatakan bahwa versi produksi masalnya akan banyak penyempurnaan terutama di bagian baris kedua dan ketiga.
Mobil ini sudah dilengkapi dengan empat powerwindow untuk buka-tutup jendelanya, central lock, dobel blower untuk ACnya dan tentunya bangku baris ketiga.
Seperti apakah rasa berkendaranya dan bagaimana impresi saat duduk di bangku belakang?
Yuk kita simak.
Handling
Posisi duduk dari pada pengemudi atau penumpang di bagian depan cukup lega dan posisinya seperti mengendarai sebuah Innova ataupun Fortuner.
Kesan pertama dari mobil ini mengingatkan kita pada bantingan suspensi dari Kijang Kapsul stationwagon terutama di bagian belakang. Mungkin karena keduanya menggunakan jenis suspensi per daun (leaf spring).
Namun beda dengan bagian depannya di mana Rangga sudah menggunakan jenis coil spring dengan double wishbone yang disadur dari Innova. Beda dengan Kijang Kapsul yang mengandalkan traction bar. Mungkin karena beda sistem suspensi depan ini juga yang menyebabkan Rangga terasa lebih mantap saat melibas jalanan yang kurang rata.
Secara keseluruhan handling mobil ini cukup baik dan gejala body roll pun masih dalam batas toleransi.
Posisi duduk baris kedua
Pada posisi ini jadi PR bagi Rangga SUV. Duduk di baris kedua belum bisa mendapatkan kenyaman yang optimal. Lantai yang terlalu tinggi menyebabkan posisi bangku pun jadi lebih tinggi yang membatasi kelegaan bagian head room.
Kondisi ini pun berpengaruh pada posisi duduk yang tidak bisa natural, hal ini akan lebih terasa bagi penumpang dengan postur tubuh tinggi atau dengan perut besar.
Tingginya lantai di areal ini disebabkan oleh keberadaan tangki bahan bakar di bawah lantai yang menyita ruang untuk kaki.
Selain itu akses masuk ke dalam kabin juga kurang lega. Hal ini dikarenakan ukuran pilar B yang terlampau besar. Pihak New Armada mengkonfirmasi bahwa hal ini disebabkan oleh penambahan kerangka pilar untuk dudukan engsel pintu. Seperti kita ketahui bahwa Rangga punya frame pintu depan yang ekstra besar hingga menutup keseluruhan pilar B.
Kedua kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi New Armada dan diharapkan saat produksi nanti sudah bisa teratasi.
Kesimpulan
Toyota Hilux Rangga SUV merupakan salah satu harapan untuk menghidupkan kembali industri karoseri khususnya untuk mobil penumpang yang pernah berjaya di Indonesia hingga era 90-an.
Walaupun memiliki berbagai kendala dalam proses konversinya menjadi kendaraan penumpang, namun pada dasarnya Rangga cukup potensi untuk menjadi mobil penumpang.
Dengan berbasis mobil komersial, Rangga justru punya kelebihan dan menawarkan rancang bangun yang kokoh dengan maintenance rendah. Ia bisa menjadi opsi kebutuhan akan kendaraan penumpang ladderframe yang pilihannya semakin sedikit di Indonesia. (SS)