Menu


Terhubung Bersama Kami

OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Bustruck.id. All rights reserved.
BerandaMobilityBus

Krisis Pengemudi Bus Kompeten, TransJakarta Bikin Sekolah Mengemudi

Bus
Jumat, 16 Mei 2025 13:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji
Mengemudikan kendaraan angkutan penumpang seharusnya berbasis kompetensi. (Foto: Erie W. Adji)


BUS-TRUCK - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Welfizon Yuza, mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan sekolah khusus sopir atau pramudi melalui Transjakarta Academy untuk meningkatkan kualitas layanan.

"Pelayanan transportasi ini, kuncinya ada pada sopir. Sekarang seberapa banyak kita memberikan perhatian kepada mereka," kata Welfizon dalam keterangannya di Jakarta pekan ini (15/5). 

Menurut Welfizon, seperti dikutip dari Antara, perusahaan milik Pemprov DKI itu saat ini memiliki lebih dari 12 ribu sopir yang terdiri dari Mikrotrans, Transjakarta, dan bus Non-BRT.

Selama ini menurut Welfizon lagi, sekolah untuk menjadi pramudi di Indonesia belum ada, berbeda dengan pilot, masinis, dan nahkoda yang ada lembaga pendidikan khususnya.

BACA JUGA

Untuk itu, TransJakarta mencoba memberikan pendidikan kepada para pramudi dengan membuka Transjakarta Academy yang pada tahap awal dikhususkan bagi sopir Transjakarta.

Transjakarta Academy akan mulai dalam waktu dekat, karena telah memiliki sertifikat dari Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta.

"Ini jadi rintisan sekolah untuk jadi profesi pramudi. Jadi, orang kalau mau menjadi pramudi itu harus ada jenjangnya," ujarnya.

Diharapkan, para pramudi lulusan lembaga pendidikan bisa meningkatkan kualitasnya sehingga pelayanan kepada para pengguna jasa semakin baik lagi.

Bagi TransJakarta, selama ini mengelola para sopir dilakukan dengan pengawasan, pengenaan sanksi, pelatihan, serta melalui sertifikasi.

"Ke depannya yang kita pikirkan yaitu standar pramudi kita lebih baik. Kita menyediakan sekolahnya," katanya memungkaskan. 

Servis soal keamanan dan kenyaman penumpang seharusnya jadi prioritas di semua moda tarnsprtasi umum (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Kelangkaan pengemudi bus sudah mengkhawatirkan

Soal pelatihan kecakapan khusus untuk mengemudikan kendaraan umum juga pernah disuarakan oleh operator bus AKAP. 

“Hari ini pengemudi (bus, Red) dibentuk oleh ‘alam’, lahir dari pengalaman,” ungkap Kurnia Lesani Adnan, petinggi SAN Transport (18/7).

Ditemui disela-sela perhelatan GIIAS 2024, pria yang akrab dipanggil Sani itu menjelaskan, meskipun pada dasarnya meski sama-sama kendaraan niaga namun untuk mengemudikan bus dengan ‘baik dan benar’ ternyata butuh treatment yang berbeda. 

Dilanjutkan lagi olehnya, bahwa jika melihat dari sisi fisik dan juga keterampilan, saat ini lebih banyak jumlah sopir dibandingkan pengemudi atau pramudi. Lebih ditekankannya di lapangan lebih banyak yang hanya bisa mengemudi.

Salah satu indikasinya, tanpa bermaksud merendahkan, pemahaman seorang sopir menurutnya kerap mudah mengabaikan hal-hal yang penting, misalnya soal kelelahan.

“Nah itu ada kaitannya dengan profesionalisme bagi seorang pengemudi, misalnya, jika kondisi tidak fit maka dirinya tidak akan memaksakan diri atau jika kendaraan tidak siap maka tidak diberangkatkan juga,” jabar Sani.

Baca juga: Transjakarta: Sanksi Tegas Bagi Pramudi Tabrak Kendaraan Lain

Baca juga: Transjakarta Resmi Buka Sekolah Khusus Pramudi Bus

Sani yang juga penggagas terbentuknya IPOMI (Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia) itu kemudian memberikan gambaran bagaimana ‘kelangkaan’ pengemudi dapat diupayakan pemenuhannya. Karena menurutnya, banyak fleet-fleet, perusahaan transportasi yang besar yang bersedia untuk membuat program semacam sertifikasi bagi pengemudi bus yang kurikulum serta metoda pelatihannya memang dibuat serta diajarkan oleh pengajar yang profesional juga.

“Bukan dengan pola sertifikasi yang banyak berjalan selama ini, sertifikasi dilakukan hanya dalam waktu satu hari, itu seperti hanya untuk memenuhi mandatory saja,” keluh  pria yang juga Ketua Bidang Angkutan Orang DPP Organda itu.

Pihak pemerintah juga disebutkan Sani sudah waktunya berperan lebih aktif dalam membantu mencetak tenaga pramudi bus yang profesional seperti yang sudah dilakukan pada pilot ataupun masinis.

“Pengemudi bus yang profesional, contoh sederhana, bisa mengambil keputusan untuk beristirahat jika kondisi tubuhnya sudah kelelahan, menghindari kondisi fatigue,” pungkasnya sembari menyebut bahwa pramudi yang berawal dari mengemudikan truk akan bisa lebih sabar dalam mengemudi. (EW)

Mengemudikan bus listrik butuh kecakapan khusus, terutama soal safety dan emergency (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Tags Terkait :
Transjakarta Mengemudi
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Bus
Pegawai Swasta Juga Nantinya Wajib Naik Transjakarta

1 hari yang lalu


Berita
Siap-Siap, Tarif Parkir Di Jakarta Segera Naik

1 hari yang lalu


Bus
Trasjabodetabek Diproyeksikan Bisa Sampai Serang

1 hari yang lalu


Bus
Transjabodetabek Resmikan Rute Baru Bogor-Blok M, Selanjutnya Bekasi-Kuningan

1 hari yang lalu


Terkini

Bus
Damri Diskon Rp 50 Ribu Saat Liburan Sekolah, Rencanakan Juga Trayek Sabang-Merauke

1 hari yang lalu


Truk
Foton Galaxy 9, Truk Paling Aerodinamis

1 hari yang lalu


Truk
Sinergi Data Antar Instansi Untuk Atasi Truk ODOL

1 hari yang lalu


Truk
Ini Yang Dilakukan Korlantas Polri Untuk Menekan Pelanggaran ODOL

1 hari yang lalu

Truk
Daimler Truck Dan Toyota Gabungkan Mitsubishi Fuso-Hino, Siap Jadi Raksasa Di Asia

1 hari yang lalu