Menu


Terhubung Bersama Kami

OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Bustruck.id. All rights reserved.
Beranda Mobility Bus

Ubah Bodi Bus Tidak Bisa 'Ngawur'

Bus
Rabu, 15 Mei 2024 18:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji


Kecelakaan fatal sebuah bus pariwisata yang menewaskan sebelas penumpang akhir pekan lalu (11/5) di kawasan Subang, Jawa Barat, ternyata menunjukkan kenyataan masih banyaknya pihak termasuk operator bus yang tidak paham soal laik jalan atau tidaknya satu unit bus.

Hasil penyelidikan pihak Kepolisian, KNKT, dan Dishub juga memperlihatkan fakta tidak hanya sistem pengereman yang rusak, kondisi mesin dari bus nahas itu juga tidak dalam kondisi layak beroperasi.

BACA JUGA

Karena meskipun dorongan untuk ikut tren adalah sebuah kewajaran, namun tidak bisa tidak, harus dilakukan dengan tetap memperhatikan konstruksi dasar dari bus itu sendiri.

Sebagaimana diutarakan oleh Kusririn, R&D Manager Laksana, saat dihubungi pekan ini (15/5). “(Di Laksana, Red) Kalau ubah bodi atau custom hanya sebatas  ganti bagian depan dan belakang. (Bodi) Samping menyesuaikan, biasanya ada di variasi saja,” ungkapnya.

Sejurus kemudian diterangkan lagi oleh salah satu kampiun desain SR itu bahwa permintaan untuk perubahan bodi, seperti  ditambah ketinggiannya dari ukuran semula tidak direkomdasikan karena akan berpengaruh dengan kekuatan struktur rangka yang ada.

Desain Laksana SR2 bisa jadi SR3 diperbolehkan hanya merubah seputaran bagian depan dan belakang bus

Setiap sasis bus punya batasan dalam hal konstruksi dasar, tidak bisa asal ubah detail maupun dimensi

Opsi ‘angkat bodi’

Kalaupun hal itu akan dilakukan, masih menurut Kusririn, hanya bisa dilakukan dengan perubahan menyeluruh dengan opsi ‘angkat bodi’. “Semua (struktur) rangka menjadi baru dan itu bisa di lakukan, tapi tentunya (tetap) melihat dari umur (sasis), dan kegunaan yang sesuai kapasitasnya,” wanti pria yang berkantor di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah itu.

Opsi ‘angkat bodi’ menurutnya biasa dilakukan untuk bisa mengikuti model yang kekinian. Dan ini umumnya request dari pihak operator bus.

Kendati begitu, diingatkan lagi bahwa pihak Laksana, khsusunya di divisi Repair, hanya melayani potong bodi bagian depan dan belakang untuk kemudian diganti dengan desain yang terbaru.

“Termasuk pengecatan ulang seluruh bodi. Untuk Interior biasanya hanya opsional pada part-part tertentu yang diganti sebagai ‘penyegaran’,” terang pria yang juga terlibat dalam beragam desain khas karoseri Laksana seperti Panorama DX, Proteus, Nucleus, Cityline, Discovery, sampai New Tourista itu.

Masih berkaitan soal opsi ‘ubah bodi’, pihak Laksana menurut Kusirin, secara prinsip bisa melakukannya asal tidak mengubah rangka standar menjadi lebih tinggi. “Artinya (contoh) bodi HD tidak bisa diubah menjadi bodi SHD. Kecuali bongkar total, ganti bodi dan itu artinya sama dengan membuat struktur baru, bedanya cuma memakai sasis (yang sudah ada) sebelumnya,” pungkasnya.

Baca juga: Bagaimana Mercedes-Benz Dan Karoseri ‘Ngobrol’ Desain?

Baca juga: Ternyata Jetbus 5 Versi 'KW' Makin Marak

Setidaknya pihak Dishub harus semakin rajin melakukan ramp check ke berbagai 'perusahaan karoseri' karena tren ubah bodi semakin masif


Tags Terkait :
Laka Korlantas Polri Kemenhub Dishub Rampcheck Subang Pariwisata Bus Remblong Kir Smklinggakencanadepok Rabu Laksana Karoseri Ubah Bodi
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan
Artikel Terkait


Berita
Menko PMK: Kepala Sekolah Wajib Pastikan Bus Study Tour Laik Jalan

5 bulan yang lalu


Berita
Dirjen Hubdar: Semua Bus Pariwisata Harus Ada Izin

5 bulan yang lalu


Berita
Ramp Check Polres Trenggalek: Sambangi Langsung Pool Bus Pariwisata

6 bulan yang lalu


Berita
Kemenhub: Perluasan Uji KIR Swasta

6 bulan yang lalu


Terkini

Truk
Hino Serahkan Truk Seri 300 Untuk Universitas Negeri Yogyakarta

14 jam yang lalu


Bus
Ramp Check Bus Jawa Barat Jelang Nataru: Dilarang Ada Klakson “Telolet”

1 hari yang lalu


Bus
Telah Tiba Lagi 90 Bus Listrik Damri Untuk Armada Transjakarta

1 hari yang lalu


Truk
Pasca Laka KM 92 Tol Cipularang, Kemenhub Akan Panggil Para Bos Truk

2 hari yang lalu


Bus
Tanding Bola Indonesia vs Arab Saudi, Transjakarta Beroperasi Sampai Jelang Tengah Malam.

2 hari yang lalu