BUS-TRUCK - Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan, mengingatkan masyarakat untuk patuh terhadap aturan lalu lintas seraya menambahkan bahwa kecelakaan lalu lintas kerap diawali dengan pelanggaran lalu lintas.
"Rumusnya, kecelakaan berlalu lintas selalu diawali oleh pelanggaran lalu lintas. Bagaimana kita menghentikan kecelakaan lalu lintas? Ikuti peraturan, ikuti aturan berlalu lintas," kata Aan dalam kegiatan Retrospeksi Mengenang Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, pekan ini (15/12).
Seiring dengan itu pihak Korlantas Polri terus melakukan berbagai upaya mulai imbauan, edukasi hingga penindakan.
"Kemudian korban meninggal dunia pun ini ada penurunan, dibandingkan dengan tahun lalu, Januari sampai dengan November, ada penurunan 400 lebih. Artinya ada 400 lebih nyawa yang bisa kita selamatkan," ujarnya lebih lanjut.
Perwira tinggi yang pernah menjadi Kaplores Pekalongan (2007) itu kemudian mengatakan lagi bahwa jajaran Korlantas Polri bersama semua stakeholder terkait akan terus mengampanyekan tertib berlalu lintas demi keselamatan semua pihak, khususnya para pengguna jalan.
"Kalau kampanye ini kita gelorakan, kita sampaikan kepada seluruh masyarakat, Insyaallah penurunannya akan lebih masif lagi," ujarnya.
Baca juga: Korlantas Polri: Kecelakaan Bisa Tingkatkan Kemiskinan
Baca juga: Ternyata Truk ODOL Jadi ‘Tanggung Jawab’ Dua Kementerian Ini
Penyebab kematian tertinggi di masyarakat
Begitu pentingnya kesadaran soal mematuhi regulasi lalu lintas menurut Irjen Aan lagi, kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian tertinggi ketiga didunia setelah HIV-Aids dan TBC. “Oleh karena ini kecelakaan lalu lintas tidak boleh dianggap remeh dan harus menjadi perhatian semua pihak,” tegasnya lagi. Seperti dikutip dari Antara.
Dalam kegiatan retrospeksi tersebut, Korlantas juga membagikan kursi roda dan kaki prostetis kepada para korban kecelakaan yang mengalami disabilitas permanen.
Dalam paparannya dijelaskan lebih lanjut, korban kecelakaan mayoritas adalah laki-laki yang masih dalam usia produktif. Sehingga kecelakaan tersebut tidak hanya berdampak pada masalah fisik, namun juga pada kondisi sosial ekonomi yang bersangkutan.
"Kaum laki-laki artinya apa? Kalau seorang tulang punggung meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas berarti ada anak-anak yang ditinggalkan menjadi anak yatim. Ada seorang ibu yang ditinggalkan oleh suaminya sebagai tulang punggung keluarganya. Mungkin ada keluarga yang lain yang menggantungkan hidupnya kepada tulang punggung tersebut artinya ada potensi kemiskinan akibat kecelakaan lalu lintas," wantinya.
Oleh karena itu dia pun sekali lagi mengingatkan agar semua pihak patuh terhadap aturan lalu lintas demi terhindar dari kecelakaan.
"Kita harus ikhtiar. Ikhtiar bagaimana tidak menjadi atau tidak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Salah satu ikhtiar kita adalah mengikuti aturan yang ada, mengikuti arahan petugas sehingga terhindar dari kecelakaan," pungkasnya. (EW)
Baca juga: Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2024: Kecelakaan Banyak Disebabkan Oleh Faktor Pramudi