Bus sebagai kendaraan trasnportasi massal tentu juga butuh perawatan teratur seperti kendaraan pribadi. Bahkan perawatan untuk bus semestinya lebih telit mengingat beban angkut serta waktu operasionalnya yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata kendaraan pribadi.
Untuk bus untuk kebutuhan rute AKAP, AKDP, Patas, dan termasuk Pariwisata umumnya nyaris tidak mengenal hari libur dalam pengoperasiannya. Kalau sudah begitu, lagi-lagi, perawatan berkala menjadi faktor yang menentukan keselematan serta kenyamanan kendaraan besar ini saat berjalan.
Berikut ada lima titik yang patut diperhatikan dalam hal perawatan beradasarkan referensi dari Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI);
- Kondisi Mesin; perjalanan yang jauh akan membuat mesin memiliki titik ‘lelah’.
- Sistem Pengereman; Kecepatan sedang maupun tinggi, pastikan sistem pengereman bekerja dengan baik.
- Lampu Penerangan: Gunakan lampu standar dan tidak membawa pengaruh buruk bagi pengendara lain.
- Roda; pastikan cermat kondisinya, termasuk ban, jangan sampai kekurangan atau kelebihan tekanan angin.
- Beban Maksimal; pastikan barang bawaan penumpang tidak melebihi beban maksimal.
Selain itu patut juga diperhatikan dengan kepedulian tinggi yaitu soal oli. Ryan Mahendra yang kini menggawangi PO Kencana pernah menyebutkan bahwa untuk bisa rute AKAP secara rerata akan ganti oli setiap 15.000 kilometer atau 30 harian.
Lalu berapa besarnya anggaran yang perlu disiapkan setiap bus ganti oli?
Ambil contoh bus Mercedes-Benz OH 1526, bermesin 6 silinder dengan kapasitas 6.374 cc, punya kebutuhan oli meisn sebanyak 28 liter. Kalau disaumsikan setiap liter oli seharga Rp 70 ribuan maka uang Rp 1,96 juta harus tersedia untuk membeli oli.