Bus super high deck atau semi high deck yang biasa disingkat SHD sepanjang 2016 lalu menjadi trend di kalangan pengusaha bus dan konsumen. Bus tipe ini ditandai dengan bodinya yang lebih jangkung alias bongsor.
Ciri khas lainnya adalah hadirnya kaca depan ganda (double glass) yang terbagi dua bilah, atas dan bawah yang dipisahkan oleh list horisontal. Kalangan penggemar dan pemerhati bus menyebutnya sebagai bus bertopi.
Tren bus SHD yang pertama kalinya diperkenalkan karoseri Adi Putro, Malang, yang kemudian diikuti beberapa karoseri bus Tanah Air lainnya ini diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2017 ini.
Nah, yang menarik, kreativitas menciptakan bus ala SHD ini ternyata tidak hanya monopoli bus berukuran besar berkapasitas 50-60 penumpang saja. Tapi juga hadir di bus ukuran medium berkapasitas 27-35 penumpang.
Adalah KAS Karoseri, sebuah workshop karoseri bus dan microbus di Kota Magelang, Jawa Tengah, yang memperkenalkan tren bus medium ala model SHD ini. Project pertama bus medium ala bus SHD ini diaplikasikan pada sasis bus Mercedes-Benz OF 8000. Ini adalah sasis bus medium yang pernah dipasarkan Mercedes-Benz Indonesia di pasar lokal dan kini diskontinu.
Jatmiko, pemilik KAS Karoseri menuturkan, ide menciptakan bus medium ala SHD ini berawal dari pengamatan. Dirinya melihat maraknya tren bus besar model SHD yang banyak dipesan dan dioperasikan perusahaan otobus di Pulau Jawa.
Model terbaru bus medium ala bus SHD Ini menurut Jatmiko bisa diaplikasikan pada chassis bus medium seperti Mitsubishi 84 G BC, Isuzu NQR dan Hino FB. Sebagai model bus yang kekinian, tentu saja ada perbedaan harga jika dibandingkan dengan bus model biasa.
"Selisihnya sekitar Rp 15 juta, dari model bus yang tanpa topi. Soal harga ini, untuk konsumen kita berlakukan sama semua. Mereka umumnya tahu berapa harga karoseri di KAS," ungkap Jatmiko.