Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda First Drive

FIRST DRIVE: Mitsubishi Outlander PHEV 2018 Versi Prancis

First Drive
Kamis, 12 Juli 2018 16:00 WIB
Penulis : Soni Riharto


Atas kesempatan dari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), akhir Juni lalu OtoDriver mencoba Mitsubishi Outlander PHEV terbaru. Dari kesempatan ini pun kami mendapati beberapa fakta dan impresi terhadap Outlander PHEV versi 2018 ini.

Lokasinya di pengunungan yang merupakan sebuah perkebunan anggur dan lavender di Saint Saturnin, kurang lebih 1 jam perjalanan darat dari Marseille, sebuah kota di selatan Prancis.

BACA JUGA

Perbedaan besar hanya pada mesin sebagai generator listrik. Unit yang kami tes ini menggendong dapur pacu berkapasitas lebih besar 400 cc dari pendulunya yang hanya 2.000 cc. Seperti yang dipaparkan di artikel sebelumnya, dengan mesin baru diharapkan jangkauan perjalanan bisa lebih jauh.

Ketika bersiap untuk mengemudikan langsung, ada dua hal yang harus segera kami ubah mindset mengemudi. Pertama SUV listrik yang kami coba ini setirnya di sebelah kiri. Artinya, kebiasaan right hand drive puluhan tahun harus dilupakan sejenak. Karena feeling mengemudi sangat berbeda dari berkendara sehari-hari di Jakarta. 

Berikutnya adalah, di dalam kabin atau ketika kita mau menjalankan kendaraan, tidak ada suara mesin. Tentunya hal ini mempengaruhi kebiasaan seumur kita mengemudi.

Ketika mulai mengelilingi area tes yang berjarak sekitar 20 menit perjalanan, posisi tuas diletakkan di posisi D. Sebagai catatan tuas memiliki 4 pilihan dan tidak ada transmisi. Dari D (maju), N (netral), R (mundur) dan B (braking/regeneratif). Tombol P (Park) berada di balik tuas. Selebihnya di samping pilihan pergerakan ada tombol SAVE CHRG (efisiensi untuk baterai dan mesin), EV (hanya penggunaan baterai) dan di bawahnya ada pilihan Sport dan Twin Motor atau 4WD.

Di bayangan kami, sesuatu yang digerakkan motor listrik sudah memiliki torsi sejak awal. Tapi tidak begitu rasanya. Outlander PHEV ini bergerak halus tanpa ada sentakan tosi yang mengejutkan. Ini lantaran kedua motor yang berada di sumbu roda depan (60 kwh) dan belakang (70 kwh) menerima listrik secara bertahap sesuai perintah komputer yang membaca pedal gas di kaki.

Bentuk jalan memang tidak banyak pilihan. Kebanyakan jalur lurus yang idak lama dihadang tikungan. Selama perjalanan ini, power motor lstrik memang terasa gradasi. Artinya, jika pedal gas diinjak penuh pun, mobil tidak langsung melesat. Tapi untuk ukuran sebuah mobil listrik, terasa cukup. Agak berbeda ketika posisi Sport dipilih. Terasa lebih ada hentakan, tapi tentunya tidak seperti mobil bermesin konvensional.

Hal yang masih membuat kami penasaran sebenarnya ketika diletakkan di tuas transmisi di posisi B. Jika ini menjadi pilihan, kita bisa memainkan tuas di balik setir dari B0 hingga B5. Fungsinya mirip dengan engine braking, di mana jika makin tinggi angka posisi B, semakin terasa penahanan kecepatannya.

Misal saat melintas di turunan curam, posisikan di B5, mobil akan berkurang kecepatannya seperti kita memindahkan ke gigi rendah. Nah pada posisi B ini juga, selain bertugas mengurangi laju, juga terjadi regenerasi listrik yang langsung dikirim ke baterai.

Lantas bagaimana tugas mesin? Selama 20 menit perjalanan, hanya sekali kami merasakan "generator" berkode 4B12 itu hidup mengisi baterai. Itu pun karena ada tanda di indikator. Artinya, suara sangat halus, minim getaran dan membuat OtoDriver nyaris tidak tahu kalau sedang unit tersebut bekerja.

Saat sedang mengisi ulang daya, putaran maksimum hanya di sekitar 2.500 rpm. Dicoba akseklerasi pun, hentakan mesin sangat halus. Maklumlah sifatnya membantu melalui gir tambahan dan hanya mampu berputar hingga 5.000 rpm saja.

Kesimpulan

Secara impresi keseluruhan, Outlander PHEV ini cukup baik. Hanya ada beberapa yang kami rasa kurang, seperti suara ban dan angin yang terdengar. Dan seperti mobil listrik lain, AC-nya kurang dingin.

Foto tambahan

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Mitsubishi Outlander Outlander PHEV
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Mitsubishi Beri Sinyal Siapkan Mobil Hybrid Rakitan Dalam Negeri

1 hari yang lalu

Berita
Mobil Electrifikasi Apa Yang Paling Cocok Di Indonesia? Ini Hasil Polling Kami

2 hari yang lalu


Berita
Mitsubishi Beri Penyegaran Kepada Outlander PHEV Baru, Sistem Audio Kini Bermerek Yamaha Seperti XForce

3 bulan yang lalu


Berita
Bakal Dijual 2027 Dengan Harga Rp 800 Jutaan, Mitsubishi Pajero Terbaru Mengusung Mesin PHEV

9 bulan yang lalu


Daftar Harga
Daftar Harga MITSUBISHI Terbaru (Januari 2024)

9 bulan yang lalu


Berita
Holiday in Style 2023, Mitsubishi Outlander PHEV : Sensasi Lebih Dari 2.400 kilometer Dengan Jagoan Tua Yang Masih Tetap Menawan

10 bulan yang lalu

Berita
Segini Konsumsi BBM Mitsubishi Outlander PHEV Digunakan Ke Bali PP

10 bulan yang lalu


Komparasi
Membandingkan Kijang Innova Zenix Hybrid Dengan Mitsubishi Outlander PHEV Untuk Keluar Kota

10 bulan yang lalu


Terkini

Bus
Tujuh Terminal Bus AKAP Di Jakarta Mulai Padat

2 jam yang lalu


Berita
Catat, Ini Lokasi SPKLU Di Tol Transjawa

6 jam yang lalu


Berita
Inilah Bocoran Dua Model Baru Neta di 2025, Kakak Neta X Salah Satunya?

7 jam yang lalu


Bus
Puncak Perjalanan Bus Libur Nataru Tanggal 23-24 Desember 2024

8 jam yang lalu


Berita
Waspada, Arus Kendaraan Di Tol Transjawa Makin Ramai

10 jam yang lalu