OTODRIVER - Suzuki Fronx telah menjalani test trabrak (crash test) yang dilakukan oleh Japan New Car Assessment Program (JNCAP) dan hasilnya dirilis di Youtube belum lama ini.
Mobil mungil ini berhasil meraih 4 bintang dari pengujian yang dilakukan oleh lembaga Jepang tersebut dan mengantongi angka skor keselamatan 84%. Pengujian pada Fronx ini sudah berdasarkan protokol uji 2024 yang sudah diperbarui.
Lalu apakah hasil uji tabrak di Negeri Sakura itu relevan dengan untuk dijadikan patokan Fronx yang bakal dipasarkan di Indonesia?
“Terkait hasil test JNCAP untuk model Fronx yang dipasarkan di Jepang, kami ikut senang melihat hasilnya. Namun, apakah hasil tersebut akan berlaku sama dengan produk Fronx di Indonesia? Saya tidak bisa memberikan afirmasi, karena setiap pengujian yang dilakukan pihak eksternal di Jepang maupun Indonesia berbeda parameter ukur tergantung regulasi setempat,” terang Dept Head of Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Joshi Prasetya, saat dihubungi Otodriver, Minggu (25/05/2025).
“Yang perlu ditekankan, Suzuki memiliki standar global pada setiap produk, dimulai dari proses pembuatannya hingga kualitas global dipastikan sama, tinggal spesifikasi yg diterapkan tergantung dari standar regulasi setempat,” tegas pria keturunan Jepang ini.
Dari sisi spesifikasi, Suzuki Fronx dapat dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya. Pada varian teratas mobil ini sudah dilengkapi dengan enam airbag, dua di bagian depan pengemudi dan penumpang depan, dua airbag di bagian samping dan dua airbag tirai (curtain airbag).
Video Tabrak JNCAP
Pada saat pengetesan tabrak frontal pada dinding statis dengan kecepatan 50 km /jam, dua airbag Fronx mengembang dengan baik. Kekuatan tabrakan tersebut tidak sampai merusak konstruksi bodi dan kabin relatif utuh.
Sementara saat ditabrakkan frontal pada sisi kanan dengan obyek bergerak dengan kecepatan 50 km/jam dan mobil test sama-sama dijalankan pada kecepatan 50 km/jam, kedua airbag mengembang sempurna dan diikuti dengan tirai airbag (curtain airbag) pada sisi kanan saja.
Sayangnya dari video tersebut tidak nampak mengenai adanya airbag samping. Biasanya perangkat ini dipasangkan pada bagian bangku pengemudi dan penumpang depan. Mungkin perangkat ini memang tidak ada atau tidak tertangkap lensa.
Pada saat dilakukan tabrak samping dengan obyek berkecepatan 50km/jam nampak tirai airbag pada area yang ditabrak mengembang. Dan kembali tidak nampak airbag samping keluar. (SS)