OTODRIVER - Setelah hadir resmi di Indonesia, Denza mengumumkan debutnya di Eropa. Merek ini bakal hadir pertama kali di Brera Design Week 2025 di Milan, yang akan berlangsung antara 7 hingga 13 April.
“Kami membawa masa depan mobilitas listrik premium ke Eropa. Tetap terinspirasi, tetap selangkah lebih maju,” ujar Denza lewat akun Instagram resmi @bydusa, Jumat (28/2).
Denza adalah perusahaan patungan yang gagal antara Mercedes-Benz dan BYD, yang didirikan pada tahun 2011. Kedua pihak masing-masing memegang 50% saham dengan modal terdaftar sebesar 7,76 miliar yuan (sekitar 1 miliar USD). Namun, Denza tidak pernah benar-benar populer dan penjualannya rendah.
Setelah diambil alih oleh BYD, perkembangan Denza berjalan pesat. Merek ini di posisikan sebagai merek kendaraan listrik premium dan meluncurkan lima model baru, minivan D9, SUV N7 dan N8, sedan Z9, serta estate Z9 GT. Pada tahun 2024, Denza berhasil menjual 125.674 unit di China dan mulai mengekspor ke Eropa.
Di pasar Eropa, Denza akan bersaing langsung dengan trio Jerman, BMW, Audi, dan mantan mitra joint venture-nya, Mercedes-Benz. Namun, Denza di Eropa akan memiliki perbedaan dibandingkan dengan versi Cina.
Dari jajaran Denza, model estate Z9 GT telah dikonfirmasi untuk diluncurkan di Eropa menyaingi Porsche Panamera. Z9 GT dirancang oleh mantan desainer Audi, Wolfgang Egger, dan dibanderol mulai dari 334.800 yuan atau sama dengan Rp 760 jutaan untuk varian plug-in hybrid serta 354.800 yuan atau setara dengan Rp 805 jutaan untuk versi listrik penuh di Cina.
Z9 GT sendiri telah diperkenalkan di Indonesia pada ajang IIMS 2025 lalu. Namun mobil ini hadir masih dalam tahap perkenalan saja dan belum dijual di Indonesia.
Tampaknya memang strategi yang digunakan Denza Eropa dan Indonesia berbeda. Saat ini, Denza D9 fokus untuk memasarkan model D9 yang akan menjegal para rivalnya, seperti Toyota Alphard dan Maxus Mifa 9. (AW).