OTODRIVER – Saat sesi pembukaan IIMS 2025 pekan ini (13/2), CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, menyebutkan bahwa pihaknya tidak menampilkan kendaraan yang benar-benar baru.
“Kami tidak menampilkan produk baru, namun memodifikasi produk yang sudah ada untuk bisa lebih bersaing di pasar. Ke depannya kami akan terus mengikuti era mobil listrik, DFSK untuk segmen kendaraan niaga dan Seres untuk mobil penumpang,” ungkapnya.
Sejurus kemudian dijelaskan lagi bahwa pihaknya juga akan lebih memacu pertumbuhan kendaraan komersial bertenaga listrik di Indonesia.
Ditemui di sela inagurasi booth Seres-DFSK di IIMS 2025, Gofar Hilman menjelaskan bahwa konsepnya atas Seres E1 itu adalah membuat mobil barang yang penampilannya eye catching namun tetap maksimal dalam hal fungsi.
Selain memanfaatkan ruang yang tadinya merupakan kompartemen jok baris kedua, dimanfaatkan pula bagian atap dengan menempatkan roof rack berdesain khusus sebagai titik angkut barang yang kedua.
“Saya membangunnya dalam waktu tiga minggu, idealnya sekitar satu bulan,” kata Gofar saat ditanya durasi pengerjaan mobil modifikasi ‘ala APM’ itu.
Meskipun kali ini baru tampil dalam bentuk ‘mobil konsep’ namun ia akan bersedia untuk menyediakan kit yang sedianya akan dipasangkan pada unit-unit lain Seres E1 yang hendak dijadikan Seres E1 X itu.
Bukan hanya versi modifikasi, di booth Seres-DFSK juga ada Seres E1 ‘varian’ two-tone hasil kolaborasi dengan penyedia jasa car detailing, Scuto Indonesia. Disodorkan berbagai opsi paduan warna yang bisa dipilih oleh peminat Seres E1.
Seres E1 sendiri termasuk mobil kecil tenaga listrik yang terbilang lengkap dalam hal fitur keselamatan dengan adanya regenerative breaking, ABS, maupun ESC.
Dipasarkan dengan dua varian yang fokus pada pembangkit tenaga. Varian B-Type baterainya berkapasitas 13,8 kWh yang bisa capai jarak tempuh 180 kilometer.
Sementara itu, varian L-Type mengandalkan baterai dengan kapasitas 16,8 kWh, bisa tempuh jarak sampai 220 kilometer.
“Kami berharap konsumen yang tadinya sedang mempertimbangkan membeli mobil listrik, kini saatnya memutuskan untuk membeli,” pungkas Alexander Barus. (EW)