OTODRIVER – Masih ingat dengan nama Chevrolet Captiva? Mobil ini akan hadir di Cina sebagai SUV listrik.
Seperti dilansir dari GMAuthority (4/5), Chevrolet Captiva EV ini diam-diam sudah terdaftar di dokumen Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok (MIIT).
Dari tampilannya, jelas Captiva EV tidak lagi membawa DNA desain generasi sebelumnya yang kental nuansa SUV konvensional. Kali ini, Chevrolet membungkus Captiva dengan desain futuristik khas kendaraan listrik masa kini, grille tertutup, lampu sipit model split-level, serta garis bodi bersih tanpa ornamen berlebihan.
Sekilas, tampilannya mirip dengan tren desain dari merek-merek Cina kekinian.
Meski belum diumumkan secara resmi, Captiva EV ini dibangun berdasarkan platform yang sama dengan Baojun Yunduo, MPV listrik buatan SAIC-GM-Wuling, perusahaan patungan yang menaungi merek Chevrolet di Negeri Tirai Bambu.
Dimensi bodinya mencakup panjang sekitar 4.295 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.652 mm, dengan jarak sumbu roda 2.700 mm. Artinya, Captiva EV ini cenderung masuk ke segmen crossover ringkas, bukan SUV bongsor seperti pendahulunya.
Soal tenaga, versi yang terdaftar di MIIT menggunakan motor listrik tunggal bertenaga 150 kW (sekitar 201 hp). Belum ada informasi detail soal kapasitas baterai atau jarak tempuhnya, tapi jika merujuk ke saudara kembarnya, Captiva EV kemungkinan akan menggunakan baterai sekitar 50–60 kWh dan punya estimasi daya jelajah antara 400–500 km dalam siklus CLTC.
Masuknya Captiva EV ke pasar Tiongkok merupakan bagian dari strategi GM untuk memperkuat posisi Chevrolet di segmen kendaraan listrik menengah ke bawah. Di tengah serbuan model EV lokal yang makin agresif, Captiva EV mencoba menonjolkan nama besar Chevrolet sebagai nilai jual utama, terutama bagi konsumen yang menginginkan perpaduan antara brand internasional dan teknologi lokal.
Belum ada kepastian apakah Captiva EV ini akan diekspor ke luar Cina atau tidak, termasuk ke pasar Asia Tenggara. Namun mengingat nama Captiva pernah cukup kuat di Indonesia, bukan tidak mungkin GM Indonesia atau mitra regionalnya akan mempertimbangkan membawa model ini jika respons pasar di Cina cukup positif.
Apakah ini comeback yang ditunggu-tunggu untuk Captiva? Setidaknya, nama lamanya kini kembali hidup dengan semangat baru yang sepenuhnya bertenaga listrik. (AW).