OTODRIVER – Setelah resmi masuk pasar Indonesia, Maxus percaya diri MPV premium mereka memiliki pasarnya sendiri di tanah air. Meskipun sama-sama kita ketahui bahwa banyak brand China lain yang berdatangan ke Negeri Batik.
Kami mencatatn, sebelum Maxus sudah ada nama-nama lain yang berjualan. Seperti halnya BYD, BAIC, GAC AION, Jetour, Zeekr, GWM, dan lain sebagainya.
Dengan padatnya persaingan, Maxus memiliki selling point yang tidak dimiliki para kompetitor.
Selain itu, Maxus juga menjalin kemitraan bisnis dengan Indomobil Group yang sudah puluhan tahun berkecimpung di industri otomotif Indonesia. Hal tersebut yang membuat mereka yakin mampu bersaing di dalam negeri.
"Kalau ngomongin brand China, menarik ya. Saya rasa setiap tahun brand China selalu ada yang masuk (Indonesia). Tahun ini masuk, tahun depan juga ada lagi yang masuk. Padahal (pasarnya) lagi turun sekarang," ujar Yudhy Tan selaku Chief Executive Officer (CEO) di depan media nasional dalam rangkaian media test drive Mifa 7.
"Karena persaingan menarik, makanya kita juga punya strategi juga. Fokus kami ke pelanggan, brand yang tidak berhasil kadang-kadang karena tidak memperhatikan kepuasan pelanggan, tapi kalau mereka puas, saya rasa kita tak perlu khawatir," tambahnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan mengikuti jejak produsen China lain dengan menawarkan garansi panjang, Yudhy belum bisa menjawabnya.
Sebagai catatan, Maxus Mifa 7 dan 9 sudah dijual sejak November lalu di GJAW 2024. Mifa 7 dibanderol Rp 788 juta, sementara Mifa 9 di Rp 1,1 miliar. (AB)