OTODRIVER – Mobil dengan teknologi elektrifikasi kini tengah dgjenjot di tanah air. Namun, siapa sangka bahwa mobil eletrifikasi berjenis hybrid lebih diminati dibandingkan full EV?
Salah satu perusahaan pembiayaan kredit mobil, Astra Credit Companies (ACC) mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, porsi mobil hybrid ternyata memiliki permintaan yang lebih tinggi dibandingkan mobil bertenaga listrik murni.
"ACC group tahun lalu menyalurkan pembiayaan mobil listrik (elektrifikasi) sekitar 3.000 unit, di kuartal satu ini ada peningkatan cukup baik, di mana sudah mencapai 1.300 unit pembiayaan berbasis listrik, bukan BEV semua, tapi termasuk hybrid, tapi masih dominannya di hybrid, salah satu produk unggulan yang saat ini masih diminati yaitu Innova Zenix," kata Hendry C. Wong, CEO ACC di Bandung Sabtu (22/6).
"Biasanya yang membeli mobil listrik mobil listrik itu bukan first car buyer tapi ingin punya second car, third car, terus juga punya kepentingan juga bebas ganjil genap, karena benefit-nya itu. Tapi kalau lihat harga masih tinggi, kalau lihat demand masih hybrid. Porsinya 90 persen hybrid, 10 persen yang murni BEV," tambahnya.
Kendati demikian, ia mengungkapkan anstusiasme Masyarakat akan mobil listrik begitu positif.
"Kita masih real saja, produk yang ada, mobil listrik kita, ya memang produk Astra. Ada produk non Astra kita biayai juga, karena ada beberapa juga demand dari konsumen loyal kita. Terutama ada beberapa konsumen background dari goverment. Itu mereka juga trennya lagi mencari mobil listrik," jelasnya lagi.
Berdasarkan wholesales Gaikindo kuartal pertama 2024, penjualan mobil berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) mencapai 5.023 unit, sedangkan mobil hybrid tembus 13.261 unit. (AW).