OTODRIVER - Wuling Cloud EV sebagai model BEV ketiga pabrikan berlogo Lima Berlian sudah mulai dijajakan sejak Mei 2024 silam. Mobil yang dirakit di Cikarang, Jawa Barat ini pun langsung meramaikan persaingan mobil listrik di tanah air dan menawarkan berbagai keunggulan serta pesonanya.
Sebelumnya kami memang sudah melakukan pengetesan pada unit terbesar dalam jajaran produk Wuling ini. Dan tentunya semakin mendalam lagi saat Wuling menggelar media test drive belum lama ini.
Rute yang ditempuhnya pun tak relatif singkat sekitar 180 km-an yang meliputi rute dalam kota Jakarta hingga Bogor dan kembali lagi ke Jakarta.
Dalam kesempatan Media Test Drive kami dengan langsung dapat merasakan keunggulan SUV BEV ini, namun juga sekaligus kekurangannya.
Berikut ini 5 hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan Cloud EV.
Kelebihan
1. Desain Elegan dan Modern
Dibandingkan dengan kedua kakaknya yakni Air ev dan Binguo EV, Cloud EV ini kami nilai punya desain yang lebih elegan, menarik dan mudah dicerna.
Memang sekilas tampilan moncong depannya mengingatkan kita pada Fiat Multipla yang sering dikatakan sebagai desain mobil terburuk di dunia. Namun melalui Cloud EV justru lebih enak dipandang, sederhana dan proposional.
2. Kabin Lega dan Nyaman
Kabin jadi salah satu poin besar bagi Cloud EV. Ruang kabin lega dan dilengkapi dengan bangku berdesain sofa memberikan kenyamanan tersendiri bagi pemakainya.
Tak hanya itu mobil ini miliki fitur sofa mode yang memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk beristirahat di dalam mobil.
3. Bagasi Lega
Mobil ini punya bagasi yang cukup besar. Dimensi bagasi Cloud EV sebesar 606 liter. Bila membutuhkan ruang bagasi yang lebih, pemiliknya dapat melipat bangku baris kedua hingga rata untuk mendapatkan volume maksimal 1.707 liter.
4.Tuas Transmisi Dedicated Mobil Stir Kanan
Mungkin ini dianggap sepele, namun acung jempol untuk effort Wuling dalam menempatkan tuas transmisi pada sebelah kiri kolom kemudinya. Ini berbeda dengan saudara kembarannya Baojun Yunduo yang punya posisi kemudi di sebelah kiri (LHD).
Jika melihat dari brand lain yang sudah dijajakan di Indonesia. Model coloum shifter ini biasanya ditempatkan di sebelah kanan alias mengadopsi bulat-bulat dari model stir kirinya.
Dengan posisi shifter di sebelah kiri, maka posisi mengemudi jadi lebih natural layaknya mobil stir kanan. Ini mampu menambah kenyamanan berkendara.
5. Smart Electric Gate
Untuk membuka tailgate alias pintu bagasinya, Wuling menjejalinya dengan lima mode cara buka tutup bagian tersebut. Dua cara apabila pengemudi ada di dalam mobil yakni dengan voice command atau mengaktifkan tombol buka-tutup bagasi di layar infotainment.
Sedangkan untuk di luar mobil bisa dengan cara cukup mendekatkan remote kunci di bagasi belakang, memencet remote kunci dari jarak jauh atau memencet tombol yang ada di bagasi.
Kekurangan
1. Charging DC GB/T
Pemilihan charging DC GB/T untuk fast charging masih cukup merepotkan. Walau Wuling mengatakan akan terus menambah stasiun pengisian DC GB/T namun hingga saat ini populasinya masih sangat terbatas dengan 16 station saja di seluruh Indonesia, walaupun dikatakan akan menambah hingga menjadi 30 port dalam waktu dekat ini.
2. Tenaga dan torsi kecil
Di atas kertas motor listrik Cloud EV mampu menghasilkan tenaga puncak 134 hp dengan torsi maksimal 200 Nm. Angka ini jauh berada di bawah rivalnya seperti BYD Dolphin dengan daya 201 hp dan torsi 300 Nm, ataupun MG 4 EV yang mampu menyuguh daya 227hp dan torsi 250 Nm.
Kinerja ini membuat Cloud EV tak sebuas rivalnya dan justru menjadikan pengendaraannya jadi smooth dan meminimalisir hentakan spontan yang ada pada sebuah EV.
3. Tidak ada navigasi via Android Auto ataupun Apple Carplay
Navigasi sudah menjadi kebutuhan dalam berkendara saat ini, hanya saja Cloud EV tidak dilengkapi dengan sarana navigasi ataupun tautan dengan android Auto maupun Apple Carplay.
4. Tidak ada atap panoramic atau sunroof
Meski bukan peranti penting-penting amat, namun kehadiran panoramic roof ataupun sunroof bisa menjadi salah satu pertimbangan konsumen.
Sementara Wuling Cloud EV ini tidak menyediakan jenis atap bermaterial kaca itu di bagian atapnya. Sementara model sekelasnya seperti BYD Dolphin menyediakan jenis atap ini walau harus dibarengi pula dengan harga tambahan.
5. Wiper Belakang
Meskipun Wuling menyatakan bahwa absennya wiper belakang ini sudah disesuaikan oleh kebutuhan kendaraan meski dalam kondisi hujan. Dikatakan bahwa desain kendaraannya tersebut, mampu mengalirkan air hujan di bagian kaca belakang saat kendaraan bergerak atau pun berakselerasi.
Kami memang belum pernah mengendarainya dalam kondisi hujan deras. Namun jika melihat pengalaman dengan kendaraan lain yang punya desain buritan yang hampir sama dengan Cloud, sedikit banyak akan ada cipratan air yang menempel pada bagian kaca tersebut. (SS)