Beranda Berita

Damri Ajukan Modal Rp1 Triliun Untuk Beli Ratusan Bus Listrik

Berita
Kamis, 11 Juli 2024 06:05 WIB
Penulis : Erie W. Adji
Berita - Damri Ajukan Modal Rp1 Triliun Untuk Beli Ratusan Bus Listrik


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Perum Damri mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun untuk 2025 yang akan digunakan untuk penyediaan 100 bus listrik Transjakarta dan peremajaan bus diesel angkutan perintis.

Sebagimana diutarakan oleh Direktur Utama Perum Damri, Setia N Milatia Moemin, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, pekan ini (9/7).  

Ia mengatakan, dari total PMN tersebut sebanyak Rp510 miliar akan dialokasikan untuk menyediakan 100 bus listrik perkotaan beserta infrastruktur listrik, sedangkan Rp490 miliar akan digunakan untuk meremajakan 384 bus diesel angkutan perintis.

Kebutuhan tersebut didasari oleh beberapa pertimbangan, seperti usia armada angkutan perintis yang rata-rata sudah lebih dari tujuh tahun dan kualitas bus yang kurang baik karena kondisi medan lapangan yang lebih berat.

BACA JUGA

Sementara itu, untuk armada angkutan perkotaan, usia bus yang beroperasi saat ini telah mendekati batas usia maksimal yang diperbolehkan beroperasi di Jakarta, yaitu 10 tahun.

Damri, sebagai operator bus, memiliki kuota bus di wilayah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 467 bus. Saat ini Damri telah mengoperasikan 26 bus listrik pada segmen Transjakarta. Pengadaan listrik bekerja sama dengan PLN.

“Ekuitas perusahaan juga belum mampu untuk berinvestasi dalam penggantian alat produksi bus untuk dua segmen ini,” ucap Setia. Seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Setia, suntikan PMN itu diperlukan karena Damri menghadapi beberapa kendala dalam meremajakan angkutan perintis, di antaranya faktor biaya, infrastruktur, dan permintaan.

Ia mengatakan biaya operasi kendaraan angkutan perintis Damri belum memperhitungkan beberapa faktor, seperti biaya operasional yang tinggi di daerah dan medan yang sulit.

Selain itu, kelangkaan BBM di beberapa daerah Indonesia Timur juga membuat harga BBM lebih mahal daripada harga resmi eceran.

Belum lagi, populasi penduduk di daerah layanan perintis yang umumnya rendah, serta tarif angkutan perintis yang diatur pihak Pemda setempat juga rendah.


Baca juga: Kisah DAMRI Yang Berawal Dari Gerobak Sapi

Baca juga: Bus Listrik Baru Damri Sasar 117 Perumahan Di Jabodetabek

Berita dari brand apa yang paling Anda tunggu di Shanghai Auto Show?

Berikan suara Anda pada pilihan di bawah ini.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Damri Transjakarta Buslistrik Busperintis Pemda Pmnl Dprri
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Bus
Transjakarta Rilis 200 Bus Listrik

3 bulan yang lalu


Bus
Dua Puluh Tahun Transjakarta: Arena Uji Kuat Sasis Tronton

1 tahun yang lalu


Berita
Perum Damri Gandeng Bianglala Metropolitan Kembangkan Layanan Transjakarta

4 tahun yang lalu


Bus
Transjakarta Akan Tempatkan Petugas Di Perlintasan Kereta Api

3 minggu yang lalu


Bus
Transjakarta Siap Diperluas Hingga Transjabodetabek

2 hari yang lalu


Bus
Transjakarta Terus Dorong Metode Pembayaran Pakai QRIS

1 bulan yang lalu


Bus
Damri Semakin Intensif Operasikan Bus Listrik

1 bulan yang lalu


Bus
Hari Ini Puncak Arus Balik Penumpang Bus Ke Area Jabodetabek

2 bulan yang lalu


Terkini

Berita
Haval Xialong Max PHEV Generasi Kedua, Hanya Butuh Tiga Liter Bensin Untuk Jarak 100 Kilometer

4 jam yang lalu


Berita
MG Motor Siapkan Cyber X, SUV Boxy Layaknya Chery J6

5 jam yang lalu


Berita
Mesin V8 Jadi Terobosan Baru GWM, "Pentingnya Sebuah Karakter"

6 jam yang lalu


Berita
Melihat Dan Mencoba Langsung MG5 EV, Adik MG4 EV Yang Canggih Serta Berdimensi Lebih Besar

7 jam yang lalu


Berita
Geely Memperkenalkan SUV Amfibinya Di Auto Shanghai 2025

8 jam yang lalu