OTODRIVER – Kabar mengejutkan datang dari brand Mini yang masih berada di naungan BMW Group. Karena mereka menarik kembali lebih dari 12.500 Mini Cooper SE EV, diduga memiliki baterai bertegangan tinggi yang dapat mengalami korsleting dan terbakar.
Seperti dilansir Carscoops, produsen mobil milik BMW itu mengatakan bahwa kesalahan pada baterai tegangan tinggi atau sistem tegangan tinggi dapat memicu korsleting, yang dapat menyebabkan panas berlebih dan kebakaran, meskipun kendaraan tidak sedang beroperasi.
Anehnya, tampaknya tidak ada masalah yang umum terjadi karena dokumen mengatakan bahwa kerusakan pada baterai “ dapat disebabkan oleh beberapa alasan.”
Sebanyak 12.535 Mini Cooper SE 2 Door Hardtop dari model tahun 2020-2024 terkena dampak penarikan kembali. Kendaraan-kendaraan ini dibuat antara 21 Maret 2019 dan 25 Januari 2024. BMW pertama kali diperingatkan tentang potensi masalah pada Oktober 2023, ketika sebuah Cooper SE terbakar di Amerika Serikat.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada informasi mengenai penarikan kembali untuk unit yang dijual di Indonesia. Pihak Otodriver sudah menanyakan lewat pesan singkat, tapi belum ada respone dari Public Relationship BMW Group. (AB)