OTODRIVER - BYD pastikan akan bangun pabrik perakitannya di Indonesia pada tahun 2026 mendatang. Nantinya, merek mobil listrik raksasa asal Tiongkok ini bakal menempatkan fasilitas produksinya di kawasan Subang, Jawa Barat.
Produsen tersebut menyebutkan bakal menggelontorkan uang hingga 1 Miliar USD atau setara dengan Rp 16,2 Triliun. Investasi BYD ini diklaim tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, serta membangkitkan perekonomian komunitas sekitar, tetapi juga meningkatkan transfer teknologi dan keahlian dalam pembuatan EV.
"Total investasi kami di Indonesia lebih dari 1 miliar USD (Rp 16,2 triliun). Kalau semua berjalan lancar, target kami 2026 (bisa beroperasi). Untuk kapasitas pabrik, kami menargetkan produksi 150 ribu per tahun," kata Eagle Zhao selaku Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia di arena JIExpo, Kemayoran, Jakarta (30/4).
Nantinya, pabrik ini akan memproduksi 3 model mobil listrik yang sudah ditawarkan di Indonesia, yakni BYD Seal, Dolphin, dan juga Atto 3.
Berbeda dengan rival-rivalnya, merek BYD mulai debutnya di Indonesia dengan skema Completely Build Up alias CBU. Tak seperti merek-merek mobil listrik asal Cina lainnya seperti Wuling, MG, dan Chery yang mengejar perakitan dalam negeri agar mendapatkan keringanan khusus dari pemerintah yang tentu berdampak langsung pada harga jual.
BYD memang saat ini menikmati insentif CBU dari pemerintah berupa bebas bea masuk. Akan tetapi, hal ini hanya bersifat sementara dan mereka wajib menjual produknya dengan cara produksi lokal dalam waktu yang sudah ditentukan. (AW).