OTODRIVER - Kabar perusahaan mobil asal Vietnam yang akan membangun pabrik di Indonesia semakin berhembus kencang. Pasalnya, mereka baru saja bertemu dengan Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia Moeldoko.
Pemerintah Indonesia sendiri sangat terbuka terhadap kerjasama dalam pengembangan mobil listrik ini, namun lebih memprioritaskan perusahaan yang produksi lokal terlebih dahulu. "Perlu diperhatikan juga bahwa pemerintah Indonesia dalam kebijakannya, memprioritaskan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Supaya ke depannya industri-industri mobil listrik yang terbangun di Indonesia bisa berkelanjutan," kata Moeldoko dalam sebuah keterangan resmi, Selasa (10/10).
Ia juga menambahkan, peluang percepatan pemenuhan TKDN minimal 40 persen tetap terbuka, dengan catatan, sebelum 2026 produksi baterai mobil listrik harus dilakukan di Indonesia.
Hadirnya produsen luar yang masuk ke Indonesia cukup memang menghawatirkan pemain lokal. Menurut Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Achmad Rofiqi langkah pemerintah ini bisa jadi memadamkan semangat membangun industri kendaraan listrik.
"Kita khawatirkan semangat untuk membangun industri kendaraan listrik, utamanya dari individu, teman-teman yang sejak awal sudah keluar dana sendiri, buat perusahaan, dan bukan skala masif. Padahal ini yang perlu diapresiasi," ucap Rofiqi saat ditemui Otodriver di GIIAS Surabaya, Rabu (20/9).
Menurutnya, kemudahan tersebut jangan diberikan pada yang punya modal terbesar saja namun harus diberikan secara merata.
"Mungkin tidak ada masalah karena akan bersaing lewat produk dan harga. Tapi bagi yang usahanya bukan skala masif, investasi sendiri, berdarah di awal, khususnya teman-teman roda dua yang membangun dari awal, tiba-tiba datang produsen dari luar masuk gampang, saya rasa tidak bijak," papar Rofiqi. (GIN)