OTODRIVER - PT Pertamina menyatakan bahwa pada tahun depan pihaknya ingin menghapus BBM RON 90 atau Pertalite diganti menjadi Pertamax Green 92. Walaupun sama dengan Pertamax yang sekarang dimana sama-sama RON 92, hasil campuran Pertalite dan Etanol akan dijual lebih mahal.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pangsa pasar jenis bahan bakar itu sulit untuk disubsidi.
"Sudah diomongin sama Menteri ESDM, Pertamina juga sudah bicara. Kan waktu itu Pertamina bilang ini polusi. Kalau di negara lain ketika kendaraan masih dipakai, untuk mengurangi polusinya memakai apa? Biofuel, betul nggak? Kan itu. Kayak di Brazil, campuran bioetanol-nya itu masuk. Tapi kan harganya lebih mahal, kalau semuanya harus disubsidi, mungkin pemerintah sulit," ujar Eric, Selasa (5/9).
Hal itu didasari dari pernyataan Eric, di mana BBM yang menyasar atau dikonsumsi oleh masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke bawah tetap mendapat kompensasi pemerintah.
"Kalau yang bioethanol kan memang targetnya beda, middle up. Yang gak mampu tetap disubsidi. Yang middle up, yang pakai mobil mewah masa harus terus disubsidi? Harus ada kerja sama orang yang mampu untuk membantu orang yang kurang mampu," ujar Eirc.
Saat ini harga BBM campuran Ethanol yaitu Pertamax Green 95 dijual sebesar Rp13.500 per liter. Sementara untuk Pertamax RON 92 Rp 13.300 dan Pertamax Turbo 98 tanpa Ethanol dibanderol Rp15.900 per liter. (GIN)