OTODRIVER - Kehadiran Hyundai Ioniq 6 di Indonesia cukup mencuri perhatian. Apalagi sama-sama kita ketahui bahwa model sebelumnya, yaitu Ioniq 5 benar-benar diidolakan masyarakat. Model selanjutnya tentu akan membuat orang penasaran.
Meski demikian, banyak hal yang membuat masyarakat tidak tertarik dengan seri terbaru lansiran harganya dianggap terlalu mahal. Mobil listrik andalan Hyundai ini sekarang dijual nyaris Rp 1,2 miliar. Jauh lebih mahal ketimbang Ioniq 5 yang dijual Rp 800 jutaan.
Harga yang terlampau jauh ini juga disinyalir imbas Ioniq 6 yang masih diimpor secara utuh dari Korea Selatan alias CBU (Completely Built up). Sehingga banderolnya ketika dijual di Indonesia menjadi tinggi .
“Semua tergantung dari hasil survey kita ke konsumen. Karena related to the production, kapasitas produksi dan lain sebagainya,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, COO PT HMID.
Dengan begitu bukan tidak mungkin jika Ioniq 6 bisa berstatus CKD (Completely Knocked Down).
“Kalau pemerintah meminta lebih banyak TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dari Hyundai tentu kita akan mengarah ke sana, karena lebih baik juga,” ucapnya.
Kemudian Frans sapaan akrabnya menuturkan kalau pihaknya saat ini menempatkan Hyundai Ioniq 6 sebagai produk flagship mereka.
“Jadi bukan sebagai selling model, Ioniq 6 kita buat sebagai model flagship. Sehingga penjualannya tidak dibuat terlalu besar seperti Hyundai Ioniq 5,” tegas Frans. (AB)