Toyota Kijang Innova Zenix resmi melakukan debut dunianya di Indonesia. Tetapi, tentu tidak dapat dipungkiri, bahwa masih banyak perdebatan mengapa mesin diesel di model Kijang Innova dihentikan dan justru diganti dengan mesin hybrid.
Mesin diesel sendiri memang memiliki tempat tersendiri baik di hati konsumen maupun para penggemar mesin peminum solar. Mesin diesel dinilai memiliki konsumsi BBM yang irit, figur torsi melimpah, serta lebih durable ketimbang mesin bensin.
Namun, tentu bukan tanpa alasan pihak Toyota Indonesia merubah penggerak mesin berkode 2GD-FTV pada Kijang Innova menjadi mesin hybrid berkode M20A-FXS yang diklaim lebih canggih. Kami pun menyimpulkan beberapa keuntungan mesin hybrid dibandingkan mesin diesel Toyota.
Mesin diesel lebih irit?
Mesin peminum solar mungkin terkenal dengan keiritan konsumsi BBM-nya. Tetapi, coba kita bandingkan.
Kami sudah melakukan pengetesan jangka panjang Toyota Kijang Innova keluaran tahun 2020 dengan mesin diesel 2GD-FTV dengan kapasitas 2.400 cc. Konsumsi BBM terbaiknya berada di angka 18,5 km/l.
Sedangkan, Toyota Kijang Innova Zenix diklaim oleh sang pabrikan konsumsi BBM-nya mencapai 20 km/l.
Memang terlihat bukan angka yang apple to apple. Tetapi, kami sudah melakukan pengetesan konsumsi BBM pada beberapa model hybrid Toyota, seperti Corolla Cross Hybrid, Corolla Altis Hybrid, dan Prius dan ketiga model ini mencatatkan angka konsumsi BBM terbaiknya melampaui 23 km/l.
Bahan bakar mesin hybrid lebih murah dibandingkan mesin diesel
Harga BBM memang kini menjadi isu utama pengguna mobil. Dan jika Anda bandingkan keduanya? Tentu harga BBM jenis bensin lebih murah ketimbang solar non subsidi.
Saat artikel ini disusun, bahan bakar varian teratas, seperti Shell V-Power Nitro+ memiliki harga jual Rp 14.560 per liter dan BBM solar non subsidi seperti Pertamina Dex dipasarkan dengan harga Rp 18.550 per liter dan Dexlite Rp 18.000.
Tentu di sini sudah jelas perbandingan uang yang Anda keluarkan ketika Anda mengisi bahan bakar.
Emisi yang lebih baik
Menurut PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Kijang Innova Zenix dengan mesin berkode M20A-FXS memiliki emisi yang jauh lebih baik ketimbang mesin diesel 2GD-FTV.
Berdasarkan klaim, Kijang Innova Zenix dengan mesin hybrid memiliki kadar emisi 108 mg/Km. sedangkan untuk mesin diesel memiliki kadar emisi 150 mg/Km.
Mesin hybrid lebih halus
Well, mesin diesel modern memang dikategorikan sebagai jantung pacu yang getarannya jauh lebih halus dibandingkan mesin diesel konvensional.
Tetapi, sehalus-halusnya mesin diesel, tetap saja tidak akan lebih hening dibandingkan mesin hybrid. Apalagi, Kijang Innova Zenix dibekali dengan mode berkendara EV yang memungkinkan mobil berjalan hanya menggunakan motor listrik saja.
Torsi mesin diesel berlimpah?
Untuk mengetahui hal ini, kami pun langsung bertanya kepada Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi.
“Di atas kertas, memang untuk torsi mungkin mesin hybrid kalah dibandingkan mesin diesel. Tetapi, Anda harus mencoba Kijang Innova Zenix. Dengan karakter mesin hybrid serta transmisi CVT 10 Speed Shift, terasa figur torsi lebih merata di setiap putaran mesinnya,” ujar Anton saat momen debut dunia Toyota Kijang Innova Zenix di Jakarta Pusat, Senin (21/11).