Honda WR-V yang baru saja meluncur tahun ini boleh saja sebuah Small SUV berpenampilan macho. Tapi ternyata Large Project Leader dari mobil ini adalah seorang wanita.
Poychat Ua Arayaporn, begitu nama dari wanita asal Thailand tersebut. Ia mulai merancang WR-V sejak 5 tahun lalu, dan hasil akhirnya tidak mengecewakan. Paras SUV kompak ini gagah dan maskulin. Berbeda dengan asumsi banyak orang yang menyangka rancangan seorang wanita pasti penuh unsur feminin.
Hal itu lantas diterjemahkan menjadi sosok SUV yang lebih maskulin. Bahkan lebih maskulin ketimbang Honda BR-V yang menjadi basisnya. Apalagi di varian RS yang memiliki sejumlah detail sporty. Kemudian mesin 1.500 cc yang digunakan juga memiliki tenaga paling besar di kelasnya yakni 121 hp, yang membuat WR-V paling perkasa di segmennya.
Lebih lanjut La menjelaskan kalau WR-V juga dibuat berdasarkan survei intensif bahwa banyak konsumen menginginkan SUV berukuran kompak, sementara Honda belum memilikinya. Sementara di kelas ini para pesaingnya sudah menempatkan produknya di pasar, seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Nissan Magnite atau Kia Sonet.
Walaupun berukuran kompak, La menjamin kalau unsur keselamatan WR-V tak kalah dibanding SUV Honda lainnya yang lebih besar. "Kami sudah melakukan crash test internal pada WR-V, dan hasilnya sangat mirip BR-V," pungkas La.