Akhir Juni silam, Mitsubishi mendapatkan penyegaran paling signifikan selama 30 tahun terakhir. Penerapan standar emisi Euro 4 memaksa mobil ini harus mengopsi teknologi mesin yang sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada standar emisi Euro 4.
Penanaman implan mekanisme commonrail pun jadi suatu yang sepertinya harus ditempuh. Dan untuk memenuhi standar tersebut, maka PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI) pun bereaksi dengan mengimpor bulat-bulat L300 dari Filipina yang sudah dilengkapi dengan mesin yang memenuhi standar emisi tersebut.
Namun perlu digarisbawahi, L300 merupakan salah satu volume maker bagi Tiga Berlian di Indonesia. Setidaknya mobil ini masih memberikan kontribusi positif dengan kisaran angka 30 ribu /tahun atau kira-kira 2.500 unit tiap bulannya.
Baca juga :Mitsubishi L300 Stop Produksi. Andalkan Impor Dari Filipina
Lalu apakah Mistubishi rela dengan hilangnya lini produksi L300 di tanah air dan harus gigit jari melihat ribuan L300 ex Filipina membanjiri pasar tanah air?
“Untuk sekarang ini produk New L300 diproduksi di pabrik MMC di Filipina. Pada dasarnya, kami mampu menghadirkan model New L300 ini baik di Filipina maupun di pabrik di Indonesia. Namun dikarenakan beberapa pertimbangan, untuk awal produksinya kami memutuskan mengimport dari Filipina,” jelas Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI dalam pesan pendeknya.
“Untuk saat ini kami sedang melakukan studi untuk membawa kembali produksi L300 di Indonesia, namun tentunya membutuhkan waktu untuk persiapan dan beberapa hal yang bersifat teknis,” sambungnya.
Tak bisa dipungkiri, bahwa L300 merupakan ‘cuan’ kuat yang menjadi salah satu sakaguru bagi imperium Mitsubishi di tanah air.
Seorang narasumber OtoDriver mengatakan bahwa L300 akan kembali menempelkan label ‘Made in Indonesia’ pada 2023 nanti. Namun demikian belum diketahui tanggal pasti kapan hal tersebut akan benar-benar terwujud.