Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Sederet Fakta Menarik Vinfast, Gandeng Teknologi Eropa Dan Berani Rugi!

Berita
Senin, 21 Juni 2021 15:15 WIB
Penulis : Ilham Pratama


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Soal mobil nasional, Vietnam terbilang berani dan selangkah lebih maju dari Indonesia. Tak berlebihan karena Vietnam sudah merilis Vinfast yang terbilang mengejutkan di dunia otomotif global.

Di balik itu, ternyata ada sederet fakta menarik dari Vinfast yang dikemukakan Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi. Sehingga menurut Denny, Vinfast bisa jadi pelajaran bagi industri otomotif Indonesia. Seperti apa?

Menurutnya Vinfast dibangun secara cukup nekat dan sedikit banyak memiliki kemiripan dengan Elon Musk dari Tesla. Karena pendirinya yakni Pham Nhat Vuong tidak memiliki latar belakang otomotif, namun justru konglomerat di sektor real estate.

BACA JUGA

Hal ini ditunjukan Vinfast yang menggandeng universitas dan lembaga riset lokal di sana untuk pengembangannya. Serta menghasilkan sejumlah paten.

"Ketika nanti sudah memegang paten, maka paten itu dipegang oleh orang lokal. Bukan prinsipal seperti di sini. Ini harus dipelajari di Indonesia," katanya.

Selain itu, para pengusaha lokal Vietnam juga dibina menjadi supplier mereka. Sehingga ke depannya siap untuk menjadi global suplier Vinfast di pasar global.

Tak main-main, dana yang digelontorkan yakni mencapai 3,5 miliar USD membangun pabrik yang disebut sebagai terbesar nomor 3 di dunia. Selain itu, promosinya pun sangat gencar untuk menggaungkan nama Vinfast di seluruh dunia.

"Vinfast dirilis di ajang Paris Motor Show 2018, mereka tak mau tanggung. Selain itu, mempromosikan lewat selebriti dunia. Karena setelah incar pasar Vietnam, baru masuk ke Eropa dan Amerika, juga Australia," jelas Denny.

Selain itu, mobil mereka juga memakai platform dari Eropa, alih-alih menggunakan basis mobil Cina yang lebih murah. Itu pun menurut Denny ada alasannya, terutama dari gengsi konsumen mobil di Vietnam yang enggan memakai produk Cina.

"Mereka merangkul teknologi yang sudah maju. Penggunaan basis Eropa memunculkan national pride ketimbang memakai produk Cina. Bahkan Cina dianggap sebagai pesaing dari sisi otomotif."

Karena menyiapkan segala sesuatunya dengan 'wah' Vinfast juga dianggap nekat dalam hal biaya produksi. Makanya berbiaya tinggi dan di bisnis plan mereka, untuk lima tahun ke depan masih akan merugi.


Tags Terkait :
Vinfast Fakta Vinfast Mobil Vietnam
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Sederet Fakta Menarik Vinfast, Gandeng Teknologi Eropa Dan Berani Rugi!

3 tahun yang lalu


Berita
VinFast Dipastikan Bangun Pabrik Di Subang Tahun Ini, Siap Memproduksi VF 3 Hingga VF e34

1 hari yang lalu


Mobil Listrik
Pabrikan EV China Berbondong-Bondong Tertarik Bisnis Taksi

1 hari yang lalu


Berita
Ini Mobil Yang Paling Banyak Dites Di IIMS 2025, Bukan Merek Jepang

3 minggu yang lalu


First Drive
FIRST DRIVE: VinFast VF3

3 minggu yang lalu


Berita
Ternyata, Segini Harga Jual VinFast VF3

3 minggu yang lalu


Berita
VinFast Pakai Strategi Ini Untuk Bersaing Di Pasar EV Indonesia

1 bulan yang lalu


Berita
Vinfast VF3 Dihargai Rp 227.650.000

1 bulan yang lalu


Terkini

Bus
Negara Di Afrika Sudah Dipadati Bus Asal Tiongkok, Yutong Salah Satu Yang Terkuat

19 jam yang lalu


Berita
Ini Spesifikasi Suzuki Fronx Yang Sebentar Lagi Meluncur Di Indonesia, Diprediksi Rp 200 Jutaan

22 jam yang lalu


Berita
BYD Sealion 07 DM Akan Hadir Di Cina, Tampil Berbeda Dengan Sealion Di Indonesia

23 jam yang lalu


Berita
SPY SHOT: MG S5 EV Di Malaysia, Calon Pengganti ZS EV

1 hari yang lalu


Berita
Tingkat Kecelakaan Selama Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran Turun

1 hari yang lalu