Di Jakarta, penyebaran virus corona masih terbilang tinggi dengan angka di atas 1.000 pasien perhari. Hal ini membuat PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) siap memperketat protokol kesehatan (prokes) di seluruh area Transjakarta baik di halte maupun di dalam bus.
Langkah tersebut dilakukan sebagai evaluasi banyaknya masyarakat yang melanggar prokes tersebut ketika menggunakan layanan transportasi publik, khususnya Transjakarta.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta, Achmad Izzul Waro menyampaikan, sebagai upaya memperketat prokes, Transjakarta melakukan kegiatan training sebanyak 72 orang satuan petugas (satgas) Covid Transjakarta.
Izzul menambahkan, hingga saat ini Transjakarta selalu berupaya menerapkan standar prokes yang ketat dalam semua layanan Transjakarta. Namun tidak bisa dipungkiri, masih ada masyarakat yang belum melaksanakan prokes tersebut sesuai aturan yang berlaku.
“Transjakarta jelas ketat prokes. Namun, di lapangan masih beberapa pelanggan yang tidak menerapkan prokes tersebut sesuai aturan yang berlaku, terutama pada saat-saat jam sibuk,” katanya.
Izzul menambahkan, pelanggaran prokes ini terjadi bukan karena kurangnya pengawasan oleh petugas di lapangan mengingat semua petugas selalu mengingatkan prokes pada pelanggan yang berada di halte. Sementara untuk di dalam bus, Transjakarta juga menyediakan voice announcer yang berisikan aturan-aturan prokes yang berlaku secara berkala.