Akhir era ’90-an dan awal 2000-an, beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (sekarang Agen Pemegang Merek), mengeluarkan minivan cukup bongsor ke pasar Indonesia.
Dari beberapa minivan tersebut, mengerucut pada yang menggunakan pintu geser. Kenapa? Karena kami akan mengulas ketika minivan tersebut dijadikan Campervan.
Ia rela pergi ke Solo, demi mendapat minivan incaran dalam kondisi yang baik. “Di sana, mobil itu digunakan sebagai kendaraan antar-jemput anak sekolah, namun karena pandemi akhirnya tidak digunakan dan pemiliknya menjual Pregio tahun 2005 itu,” jelasnya.
Ada satu hal yang ia syukuri, yaitu kompresor AC yang sudah diganti dengan merek Jepang. Menurut lelaki beranak tiga itu, kompresor AC minivan bermesin diesel 2.700 cc itu rentan rewel, seperti diinfokan oleh punggawa bengkel AC langganannya. “Beruntung sudah diganti dengan Denso, jadi relatif lebih awet dan sparepartsnya banyak dibandingkan bawaannya,” katanya.
Sementara itu, interior standar Pregio memiliki fitur yang cukup untuk sebuah minivan. Seperti AC double blower, headunit, power windows, central door lock dan lainnya. Kapasitas angkutnya juga cukup banyak, bisa menampung hingga 11 orang.
Hal lainnya, Pregio tidak menganut sistem ladder frame atau sasis tangga, tetapi sudah monokok, sehingga lebih terasa nyaman dan relatif minim ‘bebunyian’ karena dibuat langsung oleh pabrik secara utuh sebagai minivan. Suspensi belakan pun menggunakan per keong yang bantingannya lembut.
Pilihan lain, adalah Mazda E2000. Diperkenalkan di tanah air pada tahun 1996, minivan yang dikenal dengan Mazda Bongo di mancanegara itu, boleh dibilang cukup canggih di zamannya. Memiliki kabin yang luas, dengan daya tampung hingga delapan orang, E2000 menyajikan konfigurasi bangku yang unik, bangku di baris kedua bisa diputar 360 derajat, seolah penumpang bisa mendapatkan ruang meeting di dalamnya.
Selain itu, AC double blower juga membuat suhu kabin terjaga dengan merata, hingga bangku ketiga. Paling mengasyikkan, adanya kulkas sebagai perlengkapan standar, membuat perjalanan jauh semakin nyaman bagi penumpangnya.
Dapur pacu Mazda E2000 berkapasitas 2.000 cc empat silinder, berbahan bakar bensin. Muncul di era pertengahan 90-an, memang teknologi karburator masih menjadi andalan di mobil ini. Transmisi manual 5 percepatan, menjadi pendamping mesinnya. Perlu dicermati, sekat penutup ruang mesin di bawah jok depan. Jika kondisinya kurang bagus, membuat panas mesin masuk ke dalam kabin.
Di pasaran mobil bekas saat ini, minivan yang juga bersasis monokok itu ditawarkan mulai dari Rp 30 hingga 80 jutaan.
Cukup menarik, bukan? Dengan ‘modal’ kabin besar dan pintu geser, tentu akan lebih mudah membuatnya menjadi campervan.