Segmen Low Sport Utility Vehicle kian meluas. Awalnya, segmen ini hanya diisi oleh dua merek afiliasi, yakni Toyota dan Daihatsu. Dan tentu saja segmen LSUV ditujukan bagi konsumen yang menginginkan sebuah mobil bergaya SUV tetapi dengan banderol harga yang terjangkau.
Di tahun 2006 silam, Toyota dan Daihatsu membuat produk kembarnya yakni Rush dan Terios menjadi pencetus segmen LSUV di Indonesia. Dulu, mobil ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau meski diposisikan di atas Avanza-Xenia.
Memasuki tahun 2016, Honda menawarkan produk andalannya BR-V dan langsung bersaing dengan Rush-Terios. Di era ini, mobil LSUV mulai bergeser ke harga Rp 200 jutaan.
Berlanjut ke tahun 2019, setelah merilis Xpander, Mitsubishi turut menghadirkan produk LSUV perdananya yakni Xpander Cross. Selain berbeda segmen dengan Xpander, Xpander Cross pun pecah telur sebagai LSUV termahal saat itu dengan banderol harga nyaris Rp 300 jutaan.
Kendati demikian, di awal tahun 2020, Suzuki merilis XL7 yang memiliki banderol harga cukup terjangkau. Bahkan hingga kini, tipe tertingginya memiliki harga jual Rp 261,7 juta.
Memasuki tahun 2021, BR-V generasi terbaru resmi diluncurkan. Dan LSUV ini menyalip harga Xpander Cross dengan harga termahalnya mencapai Rp 339,9 juta. Akan tetapi, BR-V tipe tertinggi memiliki fitur pertama di kelasnya, yakni Honda Sensing.
Jadi, memang segmen LSUV bisa dikatakan cukup berkembang. Bukan hanya bertambahnya para pemain, tetapi harga jualnya yang juga mengalami pergeseran. Terbukti, kini ada dua model LSUV yang memiliki banderol harga Rp 300 juta.