Dengan luas mencapai 12,5 hektar, Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Penasaran dengan fasilitasnya, kami pun berkesempatan untuk menyambanginya pada Senin (3/2).
Begitu masuk, suasana berbeda dari terminal yang bernuansa 'angker' karena kumuh dan rawan kejahatan langsung terasa. Tak terasa panas, lantai becek atau pun sudut kumuh khas terminal. Pulo Gebang justru mirip di dalam mall. Karena nyaris keseluruhan bagian terminal berada di dalam ruangan, alias indoor.
Toh begitu, jangan takut kegerahan, karena terminal berlantai tiga ini sudah dilengkapi pendingin ruangan. Selain itu, untuk akses ke tiap lantai sudah terdapat eskalator dan elevator. Termasuk dari akses bus dalam kota, Transjakarta, yang dapat tersambung ke dalam gedung area antarkota.
Terminal ini pun ramah penumpang. Karena tak ada calo atau preman yang berkeliaran. Petugas keamanan pun terlihat di setiap sudut. Memang, masih banyak yang menawarkan tiket langsung ke penumpang, namun semua berstatus agen resmi yang dilengkapi seragam. Area penjualan tiket sendiri berada di lantai 2.
Jika Anda sudah memiliki tiket dan mengetahui jadwal keberangkatan bus. Bisa langsung naik ke ruang tunggu utama, yang ada di lantai 3.
Meski terdapat 9 pintu keberangkatan, tak perlu berkeliling mencari bus. Petugas akan mengumumkan nama PO, kode bus dan jurusan yang akan berangkat. Namun untuk antisipasi tertinggal, tak ada salahnya jika Anda juga mengingat nomor kode bus yang akan dinaiki.
Di ruang tunggu ini juga terdapat sarana playground untuk bermain anak dan ruang literasi untuk yang ingin menunggu sambil membaca buku. Sayangnya, tak ada toilet di lantai ini. Jadi Anda harus turun ke lantai 2, atau dasar.
Kelengkapan lain pada terminal yang diresmikan 2016 silam ini, terdapat fasilitas ruang parkir mobil dan motor yang luas. Lalu vending machine minuman dingin di tiap lantai. Menurut kami terminal seperti ini sangat ideal dan harusnya diperbanyak di Indonesia untuk menghapus stigma negatif pada fasilitas pemberangkatan bus tersebut.