Suzuki Jimny harus terbentur dengan ketatnya standar uji emisi di Eropa yang memberlakukan buangan emisi diatas 95 g/km pada tahun 2021. Sedangkan Jimny mencerna bahan bakar menjadi karbon dioksida pada angka 170 g/km.
Mau tidak mau, Suzuki Jimny dengan spesifikasi terkini harus mundur dari penjualan di Eropa. Lantas, ada kemungkinan sisa stok Jimny yang tidak jadi masuk ke Eropa akan ‘dioper’ ke Indonesia?
Apakah isu itu benar adanya? Ternyata pihak Suzuki Indonesia pun belum berani menjawab benar atau tidak.
“Kami masih menunggu principal kami dari Eropa. Tapi bisa dibilang bahwa tidak ada dampaknya kasus ini dengan pasar Indonesia khususnya supply ke kami. Angkanya masih segitu-segitu saja,” papar Donny Saputra selaku 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales saat diwawancarai di Jakarta Selatan (4/2).
Donny menjelaskan bahwa pengalihan unit tersebut tidak semudah yang dibayangkan. “Secara logika memang switching, tetapi rupanya tidak semudah itu. Secara spesifikasi tidak mungkin dialihkan,” tambahnya.
Alasan lainnya, Suzuki Jimny juga banjir peminat selain di Indonesia. “Selain Indonesia, Jimny juga banyak peminatnya di dunia. Jadi so far, belum ada dampaknya ke kami,” tutup Donny.
Berbeda dengan Eropa, Jimny justru begitu diincar di tanah air. Akan tetapi penolakan Jimny di Eropa tidak serta merta sisa stoknua dialihkan ke Indonesia.