Dampak pandemi Covid-19 tentu besar bagi industri otomotif. Tak terkecuali Toyota yang menjadi merek mobil terbesar saat ini di Indonesia.
Waspada tentang pandemi ini sudah ada di Indonesia sejak pembukaan tahun 2020. Kendati demikian pihak PT Toyota Astra Motor (TAM) membeberkan penjualan wholesalesnya yang masih terbilang cukup positif di 3 bulan pertama.
Foto Alfons
“Secara wholesales, kami mencatatkan Januari 24.000 unit, Februari 25.000 unit, dan Maret 26.000 unit,” tukas Anton Jimmy Suwandi selaku Marketing Director PT TAM ketika diwawancarai pada live streaming ‘Toyota Ngabuburit Di Rumah Aja’ (5/5).
Kendati demikian sejak kasus Covid-19 ditemukan pertama kalinya pada bulan Maret, penjualan retail Toyota tampak menurun. “Tetapi penjualan Retail kami pada bulann Merat hanya 17.000 unit dari target kami 20.000 unit,” tambahnya.
Dan di bulan April 2020, meski belum ada rekapitulasi angka penjualan, Toyota meyakini penjualan semakin turun.
“Kenapa turun, karena impact dari covid, ekonomi dan juga leasing yang ketat. Mau tidak mau ada penurunan dari retail sales. Dan di bulan April pun masih terasa termasuk dengan adanya PSBB,” tutup Anton.
Sebelumnya, Toyota berharap penjualannya pulih lepas dari masa pandemi ini. Toyota pun terus membaca situasi pasar di Indonesia. Harapannya, pabrikan The Three Oval ini bakal mendapatkan angka penjualan kembali dalam waktu dekat.
“Pastinya kita akan coba untuk melihat situasi. Mudah-mudahan 1 hingga 2 bulan ke depan, masa PSBB selesai, kondisi Covid-19 membaik harapan kita kondisi penjualan akan membaik,” ucap Anton.