Untuk membantu menangani virus corona yang ada di Amerika Serikat, Mayo Clinic bergerak cepat dengan mengerahkan mobil tanpa awak.
Sebagai garda terdepan yang menagani agar virus tidak tersebar luas, maka mobil ini ditugaskan untuk melakukan pengetesan corona secara masal, dengan sistem drive-thru.
Meski tidak dikendalikan seorang supir, tetapi mobil tersebut tetap dipantau oleh pusat komando kendali dan melaju sesuai rute yang telah ditentukan. Rute yang diambil juga bebas dari pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan lain.
Penggunaannya terbilang efektif, karena selain menghemat tenaga manusia, juga meminimalisasi pekerja medis ikut terpapar Covid-19.
Mayo Clinic memiliki empat unit mobil berteknologi kecerdasan buatan itu. Untuk mendapatkannya, organisasi tersebut menggandeng otoritas transportasi di Jacksonville, perusahaan rintisan Beep dan Nayva.