Mercedes-Benz tengah menyiapkan tiga model SUV bertenaga listrik dengan jangkauan 700 km untuk satu kali pengisian daya baterai penuh, dan mobil-mobil baru itu akan diluncurkan tahun depan.
Selain pada sedan, desain modular yang dikembangkan Mercedes-Benz memungkinkan pabrikan mobil Jerman ini dengan mudah mengembangkan sistem tenaga listrik pada SUV.
Berbasiskan mobil konsep Mercedes-Benz Vision EQS yang dikenalkan pada September 2019, Mercedes-Benz mengembangkan model EQS SUV, EQE, dan EQE SUV, namun tampilan utuh ketiganya masih dirahasikan.
Mercedes-Benz akan memperkenalkan arsitektur all-electric pada tahun 2021. Pada saat yang sama, selain SUV ukuran menengah EQC, pelanggan di segmen mobil kompak dapat menantikan dua SUV serba listrik, EQA dan EQB, kata Mercedes-Benz dalam pernyataannya, dikutip Jumat.
EQS saat ini sedang menjalani pengujian terakhir menuju kematangan produksi, termasuk di Pusat Pengujian dan Teknologi di Immendingen. Validasi sistematis kendaraan secara keseluruhan berfungsi untuk menjamin standar kualitas tinggi dan merupakan salah satu langkah ekstensif dalam proses pengembangan setiap seri model Mercedes-Benz.
Pengujian termasuk di iklim dingin yang sulit di Skandinavia, pengujian sasis dan drivetrain di tempat pembuktian, jalan umum, dan di jalur pengujian kecepatan tinggi di Nardo serta pengujian terintegrasi dari keseluruhan kendaraan di panasnya Eropa Selatan dan Afrika Selatan.
Test drive saat ini juga sedang dilakukan di China dan Amerika Serikat. Dalam kasus EQS, perhatian khusus diberikan pada powertrain listrik dan baterai, tentu saja. Mereka juga diuji dan disetujui sesuai dengan standar Mercedes-Benz yang paling ketat.
EQS diproduksi bersama dengan S-Class di "Factory 56" di Sindelfingen, salah satu pabrik mobil paling modern di dunia. Selama beberapa waktu, fleksibilitas di pabrik telah menjadi prioritas investasi Mercedes-Benz Operations (MO), yang bertanggung jawab atas produksi mobil penumpang di seluruh dunia.
Peralatan teknis yang menampilkan solusi Industri 4.0 yang luar biasa merupakan faktor kunci dalam fleksibilitas. Berkat strukturnya yang sangat fleksibel, semua pabrik dapat memproduksi kendaraan dengan berbagai jenis powertrain dan dengan demikian juga merespons dengan cepat perubahan permintaan di pasar.
Sebagai bagian dari inisiatif "Ambition 2039", Mercedes-Benz bekerja untuk menawarkan armada mobil baru yang netral CO2 kurang dari 20 tahun dari sekarang. Perusahaan menginginkan mobil bertenaga listrik termasuk kendaraan all-electric dan plug-in hybrid untuk menyumbang lebih dari setengah penjualan pada tahun 2030.