Ferrari dan Lamborghini akan menghentikan sementara aktivitas di pabrik mereka. Inisiatif ini diambil dua pabrikan supercar asal Italia ini untuk mencegah penyebaran virus corona dalam negeri mereka.
Dua pabrik Ferrari di Maranello dan Modena akan berhenti beroperasi setidaknya sampai 27 Maret 2020. Setidaknya ada dua alasan kuat pabrikan berlogo kuda jingkrak ini akhirnya mengambil langkah tegas. Pertama, terkait rantai pasok yang macet untuk suplai komponen produksi dan alasan lainnya demi kebaikan para pekerja mereka.
(Baca juga: Besok Tak Ada Ganjil-Genap di Jakarta)
"Ini upaya kami menghargai mereka, demi ketenangan pikiran dan keluarga mereka, kami memutuskan mengambil keputusan ini," ujar CEO Ferrari, Louis Camilleri.
Sementara Bloomberg melansir, segala aktivitas perusahaan yang tidak berkaitan dengan proses manufaktur akan berlanjut seperti biasa. Ferrari juga memastikan tidak akan memotong upah 4.000 pekerjanya meski ada penghentian produksi ini.
Sebelumnya Ferrari juga sudah menutup museum mereka untuk umum. Langkah penutupan pabrik ini bisa dikatakan bijak, mengingat Kota Maranello berada tepat di sisi selatan wilayah Lombardy, tempat lebih dari 220 kasus virus corona di negara pizza ditemukan.
Lamborghini sudah lebih dulu
Pabrik senegara sekaligus saingan Ferrari, Lamborghini sudah lebih dulu mengambil langkah ini. Pabrikan berlogo banteng ini menutup pabrik mereka di Bologna terhitung 13 Maret 25 Maret 2020.
OtoDriver
“Langkah ini adalah tanggung jawab sosial dan kepekaan tinggi terhadap orang-orang kami,” kata chairman and CEO of Lamborghini, Stefano Domenicali dikutip dari Autocar. "Kami akan memonitor situasi agar bisa bereaksi dengan cepat dan fleksibilitas yang tepat," tambahnya lagi.
Secara umum Italia menjadi negara yang terdampak paling parah setelah China. Lebih dari 15 ribu orang sudah terinveksi COVID-19 dan lebih dari 1.200 di antaranya meninggal karena wabah ini. Pemerintah sudah memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran lebih heboh dari virus corona.