Toyota Avanza kini tengah mendapati perlawanan kuat dari produk penantang apalagi kalau bukan Mitsubishi Xpander. Berdasarkan hasil penjualan tahun lalu, kedua produk Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) tersebut memang bersaing sangat sengit.
Kasarnya, penjualan Avanza yang biasanya mencapai 9.000 hingga 10 ribu, kini hanya mencapai 5.000 hingga 7.000 unit sejak kemunculan Xpander. Tentu hal yang bukan positif bagi kubu Toyota ini membuatnya bersiasat agar produknya itu aman menyandang predikat "mobil sejuta umat".
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan turunnya wholesales Avanza bukan karena kehadiran Xpander. Melainkan berkurangnya produksi yang disebabkan oleh tingginya minat konsumen terhadap generasi terbaru dari Toyota Rush.
Hal tersebut menjadikan adanya pembenahan di sektor produksi untuk memenuhi pasokan Rush. "Xpander bisa jualan 7.000, kami merasa sudah untung. Turun cuma 3.000 diambil sama Rush. Tapi kalau Xpander mau ngalahin Avanza ya buktikan saja," ujar Soerjopranoto di Jakarta, Rabu lalu (13/3).
Soerjo juga mengutarakan bahwa anggapan tentang Xpander sebagai pembunuh Avanza sebagai omong kosong belaka. Menurutnya, hal tersebut tidak terbukti karena hingga saat ini penjualan Avanza masih tetap berjalan lancar.
"Tapi sampai sekarang tidak di-kill. Kami juga tidak ada keinginan kill meng-kill. Karena dari awal itu kami melihat total industri otomotif," jelasnya.
Soerjopranoto pun meyakini, pada 2019 Avanza akan tetap menjadi LMPV terlaris di Indonesia meskipun ketatnya persaingan. "Pokoknya kami akan lebih kuat dari Xpander, sudah pasti. Tahun lalu sudah jelas, tahun ini harus tetap leading," imbuh Soerjopranoto.