Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

Sebab Pabrikan di Indonesia Harus Mulai Produksi Sedan

Berita
Jumat, 6 Desember 2019 14:00 WIB
Penulis : Alfons


Di tengah kondisi pasar otomotif lokal yang menurun, Kementerian Perindustrian menekankan pentingnya orientasi pabrikan untuk menyasar pasar ekspor. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika menyebut Australia sebagai pasar potensial untuk ekspor mobil.

Negeri Kanguru itu punya pasar otomotif sebesar 1,4 juta dan nihil industri otomotif sejak 2017. Artinya untuk pemenuhan kebutuhan akan moda transportasi mereka akan mengandalkan impor.

Di lain sisi, Putu menerangkan kalau Indonesia punya keuntungan karena menjalin kerja sama ekspor dengan Australia. Pemerintah Indonesia dan Australia telah menyepakati kerja sama dagang melalui Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Salah satu komoditas yang mendapat keistimewaan bea masuk ke sana adalah otomotif.

BACA JUGA

"Cuma sayangnya, produk kendaraan kita belum sesuai dengan permintaan pasar Australia. Jadi Australia itu permintaannya SUV dan sedan. Sementara di negara kita produksinya MPV," kata Putu, dalam forum diskusi bertajuk Kesiapan Industri Otomotif Menuju Era 4.0, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12).

Semakin penting dan terasanya kontribusi pasar ekspor ini dibuktikan Putu lewat data. Sepanjang 10 bulan pertama tahun 2019 penjualan kendaraan roda empat Indonesia secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 5 persen dibanding periode yang sama setahun sebelumnya. Produksi mobil dari Indonesia menyusut menjadi sekitar 1,075 juta unit, dengan pasar dalam negeri sekitar 849 ribu unit (turun 12 persen dibanding tahun sebelumnya).

Menariknya dalam kondisi seperti ini tingkat ekspor tetap meningkat. Berturut-turut ekspor CBU dan CKD mencapai angka 275 ribu (naik 29 persen) dan 397 ribu (naik 483 persen).

Tahun 2025 target pemerintah mencanangkan nilai ekspor sebanyak 310 ribu unit, yang nyatanya sudah dilewati saat ini. Hal ini mendorong Gaikindo menetapkan target untuk tahun 2025 ekspor mencapai 1 juta unit, yang sekarang jadi terlihat mungkin terjadi.

Apakah kualitas mobil China sudah bisa disandingkan dengan mobil Jepang dan Eropa?

Mobil China pernah punya sejarah kelam dalam hal kualitas. Saat ini produk mobil China yang hadir di Indonesia sudah punya kualitas yang lebih baik dibandingkan produk saat itu.

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Ekspor Sedan SUV
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Aion Punya Dua Pabrik Di ASEAN. Pabrik Indonesia Fokus Produksi SUV

2 minggu yang lalu


Berita
Recall di Berbagai Negara Tidak Berpengaruh, Chery Tetap Laris Manis di Pasar Global

5 bulan yang lalu


Berita
Penjualan Hyundai dan KIA Secara Global Meningkat, Inilah Model-Model Yang Paling Laris

6 bulan yang lalu


Berita
Hyundai Akusisi Pabrik GM Demi Produksi Lebih Banyak Model di 2024

1 tahun yang lalu


Berita
Toyota Ekspor 139.581 Unit Mobil, Tiga Model Ini Yang Paling Banyak Peminat

1 tahun yang lalu


Berita
BFGoodrich Advantage Touring Resmi Diluncurkan, Dirancang Sesuai Iklim Indonesia

2 tahun yang lalu


Berita
Siap Saingi Tesla, Xpeng Akan Luncurkan 2 Kendaraan Listrik Tahun Depan di China

2 tahun yang lalu


Berita
Toyota Crown Akan Berwujud SUV Dalam Waktu Dekat, Simak Bocorannya

2 tahun yang lalu


Terkini

Bus
Tujuh Terminal Bus AKAP Di Jakarta Mulai Padat

1 jam yang lalu


Berita
Catat, Ini Lokasi SPKLU Di Tol Transjawa

6 jam yang lalu


Berita
Inilah Bocoran Dua Model Baru Neta di 2025, Kakak Neta X Salah Satunya?

7 jam yang lalu


Bus
Puncak Perjalanan Bus Libur Nataru Tanggal 23-24 Desember 2024

8 jam yang lalu


Berita
Waspada, Arus Kendaraan Di Tol Transjawa Makin Ramai

10 jam yang lalu