Di sela-sela peluncuran Renault Koleos versi PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) di Soekarno Hatta, Tangerang. Davy J Tuilan selaku COO PT Maxindo Renault Indonesia mengatakan akan ada unit lain yang akan mereka perkenalkan dalam waktu dekat.
"Kami sedang merencanakan kehadiran Kwid yang nanti betul-betul dari Maxindo dan akan ada pembaruan tentunya," kata Davy.
Pembaruan atau penambahan fitur itupun diyakini berupa transmisi otomatik. Karena sama-sama kita ketahui kendaraan bermesin 1.000 cc 3 silinder itu masih dipasarkan dengan transmisi manual. Hal tersebut menjadi ganjalan Kwid diminati para konsumen di tanah air. Padahal mobil ini harganya sangat ekonomis.
Saat ditanya kapan waktu pastinya, Davy berkomentar bahwa itu semua mengikuti negara principal Renault di India. Jika di sana sudah diperkenalkan, maka sesegera mungkin juga langsung dijual di Indonesia.
Di India sendiri, Kwid merupakan salah satu mobil yang laris manis di pasaran lokal. Bahkan pada Februari 2018, Kwid mencatatkan penjualan sebanyak 6.074 unit di negara yang beribukota di New Delhi tersebut.
Cukup kontras dengan di Indonesia, sejak awal diluncurkan, model ini bisa dikatakan tidak mampu menarik minat konsumen tanah air. Renault Kwid merupakan city car yang tidak masuk ke dalam skema LCGC, akan tetapi memiliki harga yang masuk dalam terapan LCGC di Indonesia.