Teknologi plug-in hybrid membuat mobil punya efisiensi bahan bakar yang lebih baik bahkan mencapai dua kali lipat lebih irit. Hal ini setidaknya dibuktikan oleh Toyota dalam melakukan uji coba perjalanan jarak jauh Banyuwangi-Bali, Rabu (9/10) - Jumat (11/10).
Dalam acara bertajuk Toyota Electrified Vehicle Journalist Test Drive itu delapan unit mobil listrik Toyota turun langsung ke jalan menempuh jarak 380 km. Dari antara delapan unit mobil tersebut, dua di antaranya adalah Toyota Prius Plug-in Hybrid (PHEV).
Jika enam unit mobil hybrid Toyota menghasilkan angka konsumsi bahan bakar yang memuaskan --bisa dibaca di artikel berikut-- maka Toyota Prius PHEV melampui capain itu, bahkan mencatatkan angka yang dua kali lebih baik.
Sebagai informasi tambahan jalur yang dilalui dalam perjalanan ini dilalui selama tiga hari dengan kondisi jalan beragam dari perkotaan, pegunungan, dan trek jalur antar kota --menyerupai jalur pantai utara, pantura. Sementara kontur selama trek cukup bergam. Misal di Bedugul terdapat jalur relatif menanjak 88 km (antara Plataran-Chocolate house) dilanjutkan jalur relatif turunan sepanjang 62 km (Chocolate House-Arya duta). Tiap mobil sendiri rata-rata diisi 4 penumpang.
Hal ini tentu menunjukkan sisi unggul dari teknologi plug-in hybrid. Meski sama-sama bermesin penggerak ganda seperti hybrid, motor listrik pada mobil plug-in hybrid bisa diisi ulang dengan charger sehingga kerja mesinnya adalah hasil kombinasi. Sementara pada mobil hybrid sebenarnya mesin bensin masih menjadi penggerak utama lantaran motor listrik menjadi penyokong dalam berakselerasi.
Foto: Alfons
Sehingga catatan ini sendiri bisa dikatakan wajar. Namun perlu diingat mobil plug-in hybrid sendiri baru akan optimal jika sistem pengisian dayanya tersedia merata. Kalau tidak jarak tempuh mobil plug-in hybrid akan kalah jauh dibanding mobil hybrid atau bahkan mobil berbahan bakar bensin.