Sudah diketahui banyak orang bahwa pelumas mesin menjadi bagian terpenting dari mobil ataupun motor. Tanpa adanya pelumas alias oli di dalam mesin membuat gerakan komponen mesin akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kerusakan.
Produsen pelumas selama ini hadir dengan sejumlah inovasi yang baru, sehingga dapat terus mengikuti perkembangan teknologi pada semua mesin. Namun kali ini berbeda, produsen pelumas mulai cemas akan kehadiran teknologi mesin terbaru yang tidak lagi menggunakan pelumas. Yakni perkembangan otomotif yang mulai menjajaki penggunaan energi listrik.
"Mobil listrik engga pakai oli, ya kami was-was. Makanya, kami selalu melihat pasar, kami ikuti perkembangan mobil listrik. Seberapa jauh jadi ancaman buat kami," ujar Bussiness Development PT Timur Raya Karya Mandiri, Natalyus Purnomoadi sebagai produsen Deltalube di Bogor, Senin (22/4).
Foto: Brian
Meski dirundung kecemasan akan pergantian mesin ke tenaga listrik, Natalyus selalu memastikan bisnis pelumasnya tidak akan tutup dalam waktu dekat. Hal ini diyakininya mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum memasuki era mobil listrik, khususnya di Indonesia.
"Kami lihat, seberapa cepat infrastruktur mobil listrik bertumbuh di Indonesia. Kan engga seperti di luar negeri, kelihatannya butuh proses untuk ke sana. Selama proses itu kami bisa menjual, ya kami jual," ungkapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya OtoDriver sempat mewawancarai VP Coorporate Pertamina Lubricants, Mohamad Zuchri. Zuchri mengatakan industri pelumas akan mati ketika kendaraan listrik sudah menggantikan kendaraan mesin bensin. "Jadi kendaraan listrik ini suka atau engga itu memang sudah dan akan datang. Sebenarnya kendaraan listrik itu, kalau boleh disebut adalah akhir dari industri pelumas," ungkap Zuchri dalam Engine Oil Seminar 2019 di Jakarta bulan lalu (11/3).
Secara lebih gamblang Zuchri menjelaskan apabila kendaraan listrik membutuhkan pelumas, kebutuhannya akan sangat sedikit. Dalam perkiraannya, kendaraan listrik hanya membutuhkan pelumas dalam bentuk grease.