Pangsa pasar mobil di Indonesia didominasi oleh segmen Multi Purpose Vehicle (MPV). Oleh karena itu, banyak sekali merek-merek yang bermain di segmen tersebut meski tak semuanya bernasib mujur.
Salah satunya Chevrolet beberapa waktu lalu. Merek asal negeri Paman Sam ini sempat memasarkan beberapa model MPV-nya, yakni Orlando dan Spin. Namun, kedua model ini tidak lagi dijual di Indonesia.
Lantas mengapa Chevrolet justru menyuntik mati segmen yang populer di Indonesia ini? Yuniadi Haksono Hartono selaku Chevrolet External Affair and PR Director GM Indonesia mengatakan bahwa pasar mobil di Indonesia mengalami pergeseran.
“Kita sekarang tidak hanya liat volume-nya saja. Kita juga memperhatikan pergeseran pasar,” ujar pria yang akrab disapa Adi ini saat diwawancarai di Jakarta Selatan (25/6).
Hal tersebut dibuktikan Chevrolet sejak tahun 2015 lalu. “Pada saat kita meluncurkan Trax di tahun 2015, kenyataannya pasar mulai bergeser ke SUV,” tambah Adi. Tak hanya itu, Chevrolet mengaku siap untuk mengikuti pasar yang terus bergerak.
“Jadi, jika pasar bergeser ke arah yang lain, konsekuensinya harus ikut bergeser juga,” papar Adi.
Penjualan Chevrolet Trax memang menunjukkan angka yang positif ketimbang para rivalnya. Akan tetapi tidak dengan Trailblazer. SUV Ladder Frame dapat dikatakan cukup tertinggal ketimbang para pesaing asal Jepang, seperti Pajero Sport, Fortuner, dan Terra.